Partai Gelora Tidak Tertarik dengan Isu Penundaan Pemilu, Anis Matta: Wacana Nggak Jelas

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 23 Maret 2022 23:01 WIB
Monitorindonesia.com - Partai Gelora Indonesia tidak tertarik dengan isu penundaan pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 yang digulirkan sejumlah ketua umum partai politik pendukung pemerintah, hingga Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. Apalagi dari hampir semua perspektif, tidak ada alasan sama sekali untuk melakukan penundaan pemilu. Penegasan ini disampaikan Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Anis Matta dalam diskusi Gelora Talks bertajuk 'Heboh Gonjang Ganjing Tunda Pemilu 2024, Apa Kata Survei?', Rabu (23/3/2022). Dikatakan Anis Matta, pihak pendukung isu tersebut tidak membawa narasi kuat ketika menggulirkan penundaan pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia. Sejak awal isu tersebut digaungkan, Partai Gelora melihat tidak ada alasan maupun logika yang menarik yang dipakai. "Dari awal kita tidak melihat isu ini sebagai isu yang menarik. Untuk itu, Gelora sebagai partai enggan terburu-buru mengambil sikap ketika isu penundaan pemilu digulirkan," ujarnya. Kendati begitu, mantan Wakil Ketua DPR RI ini mengaku masih akan tetap mengikuti perkembangan isu penundaan pemilu, secara lebih detail. "Kita tetap perlu mendengarkan wacana ini secara lebih detil karena walaupun kita (Partai Gelora) menolaknya, tapi kita tetap memantau perkembangannya secara terus menerus," tandasnya. Wancana penundaan pemilu ini disampaikan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dengan alasan momentum perbaikan ekonomi dianggap tak boleh terganggu dengan adanya Pemilu. "Saya mengusulkan Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun, agar momentum perbaikan ekonomi ini tidak hilang dan kemudian tidak terjadi Freeze (pembekuan) untuk mengganti stagnasi selama 2 tahun masa pandemi," kata Muhaimiun di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu. Bahkan dia menjelaskan, para pelaku bisnis juga sudah menyampaikan masukan bahwa 2022-2023, akan ada tren dan momentum perbaikan ekonomi yang luar biasa. Selain itu dirinya juga banyak menerima masukan dari berbagai macam kunjungan daerah. "Banyak yang menyatakan pandemi telah membuat stagnansi 2 tahun ekonomi, sosial, politik hingga pendidikan. UMKM mengalami masa sulit tetapi saya bilang tidak hanya ekonomi, sosial pendidikan juga mengalami staganansi dua tahun. Dari kunjungan saya ke daerah dan melihat prospek yang sangat politis ke depan ini momentum ini tidak boleh diabaikan, momentum yang baik-baik ini ke depan tudak boleh diabaikan," tutur Gus Muhaimin sapaan politisi PKB itu. (Ery)