Koalisi Pengusung Capres Prabowo Makin Gemuk: Ibarat Mesin Turbo!

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 8 Oktober 2023 01:35 WIB
Jakarta, MmoI - Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai tingginya elektabilitas bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto dibandingkan dengan kandidat lain dalam skema head to head disebabkan oleh perubahan karakter mantan danjen Kopassus tersebut. "Ya, ada diferensiasi antara perilaku atau personality dari Prabowo di (Pilpres) 2014, 2019, hingga 2024. Perbedaannya begini, di 2014 dengan 2019 masih sama, tapi 2024 ini karakternya beda, personality-nya beda, terjadi diferensiasi," kata Ujang, Minggu (8/10). Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, lanjutnya, Prabowo cenderung lebih kalem, santun, dan sopan. Ketua Umum Partai Gerindra itu pun tak menyerang bahkan cenderung memuja-muji lawannya. "Sosok Prabowo yang hari ini lebih soft, lebih elegan, lebih santai, lebih smart, lebih sopan, tidak meledak-ledak, menyanjung lawan dan kawan politik, tidak menyerang, dan sebagainya itu. Itulah yang membuat publik merasa bahwa Prabowo pantas, cocok untuk menjadi presiden," ungkap Ujang. Tak hanya itu, sejumlah safari pun menjadi faktor lain yang dapat meningkatkan elektabilitas menteri pertahanan itu. Prabowo dinilai mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo melalui kegiatan kenegaraan bersama-sama. "Ya, besar (dan) kecil (dampaknya), ini jadi faktor ketiga. Ya, bagian dari elektabilitasnya stabil naik. Ternyata, Jokowi tidak all out kepada Ganjar, Prabowo mendapatkan untung," katanya. Gemuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang kini mengusung Prabowo sebagai bakal capres untuk Pilpres 2024, turut mengatrol elektabilitas Prabowo. Ujang yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review menyebutnya sebagai mesin turbo. "Kalau ibarat mesin, mesinnya lebih turbo. Secara psikologis, lebih kuat, lebih bertenaga, lebih berotot, dan lebih bisa membuat strategi-strategi yang menjangkau rakyat lebih besar, lebih banyak," pungkas Ujang. (An)