Polda Jatim Bantah Terlibat Pemasangan Baliho Prabowo-Gibran
![Adelio Pratama](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/SL4jHdN9D0g7bLGXDlWMtJHvcfiIRRXOMdxoLPXe.jpg )
![Polda Jatim Bantah Terlibat Pemasangan Baliho Prabowo-Gibran Baliho Prabowo dan Gibran (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/34a110ab-720a-46fe-b34d-b05dd0333f55.jpg)
Jakarta, MI - Polda Jawa Timur membantah adanya keterlibatan polisi dalam pemasangan baliho salah satu bakal pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, di Jawa Timur (Jatim) baru-baru ini.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Dirmanto memastikan polisi netral dalam pemilu. ”Enggak ada (polisi terlibat pemasangan baliho), Polri netral,” kata Dirmanto, Sabtu (11/11).
Dirmanto kemudian mengutip arahan Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo yang menegaskan bahwa seluruh polisi harus netral. Dalam konteks tersebut, polisi tidak boleh berpihak kepada partai mana pun.
Sebelumnya, Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Pemilu Demokratis menyatakan bahwa dugaan keterlibatan polisi tersebut bermula dari beredarnya video yang menunjukkan baliho Prabowo-Gibran diangkut menggunakan sejumlah truk dan mobil bak terbuka di Jember, Jawa Timur.
Dugaan keterlibatan polisi dalam pemasangan baliho bakal calon presiden (Bacapres) Prabowo Subianto dan bakal calon wakil presiden (Bacawapres) Gibran Rakabuming Raka, karena ada instruksi dari atasan menambah panjang masalah baru dalam pemilu dan demokrasi.
Informasi dari beberapa sumber yang menyebutkan pemasangan baliho Prabowo-Gibran yang diduga kuat dilakukan oleh Polisi di Jawa Timur membuktikan terjadinya kondisi ketidaknetralan polisi dalam proses Pemilu.
"Kami menilai dalam negara demokrasi dan negara hukum, tugas dan fungsi utama polisi adalah menjalankan penegakkan hukum dan menjaga kemananan ketertiban masyarakat sesuai mandat Konstitusi UUD 1945 dan UU Polri No. 2 Tahun 2002, dan bukan terlibat politik praktis dengan mendukung salah satu kandidat presiden melalui pemasangan baliho," tulisnya, Sabtu (11/11).
Pemasangan baliho oleh polisi itu jelas menciderai sikap netral polisi dan merupakan bentuk kecurangan Pemilu. "Kami memandang dugaan pemasangan baliho oleh polisi semakin menunjukkan bahwa kekuasaan presiden Jokowi terus menggunakan semua kekuataannya untuk memenangkan anaknya dalam pemilu 2024," jelasnya.
Sebelumnya, baliho dari lawan politik Prabowo-Gibran justru diturunkan oleh aparat keamanan di beberapa tempat seperti di Bali dan lainnya. Lebih parah lagi, intervensi kekuasaaan terjadi dalam ruang hukum melalui drama di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dugaan intervensi pada Putusan MK Nomor 90 tentang batas usia capres dan cawapres.
"Kami memandang kondisi ini membuat demokrasi dan pemilu menjadi murni dan tidak sehat karena kekuasaan menggunakan seluruh kekuatan politiknya untuk memenangkan kandidat mereka yakni Prabowo-Gibran dalam pemilu 2024," lanjutnya.
Pemilu yang tadinya menjadi sarana kompetisi yang sehat dan membahagiakan telah tercederai dan menjadi pemilu yang menakutkan dan menyeramkan. Karena kekuasaan menggunakan semua kewenangannya untuk memastikan kemenangannya dalam Pemilu nanti bahkan sebelum Pemilu dimulai.
"Kami menilai seluruh aparat pertahanan dan keamanan wajib untuk bersikap netral dan menjaga konstitusi dan bukan sebaliknya malah berpihak apalagi diperalat untuk mendukung kandidat tertentu yang justru akan mencederai pemilu dan konstitusi itu sendiri," jelasnya.
Dengan demikian, Bawaslu, Kompolnas, Komnas HAM didesak untuk menyelidiki dugaan kuat pemasangan baliho Gibran oleh polisi di Jatim karena hal itu diduga melanggar undang - undang dan tidak bisa dibenarkan dengan dalih dan alasan apapun.
"Kepada masyarakat sipil mari merapatkan barisan melawan segala bentuk kecurangan dalam Pemilu dan terus menjaga serta merawat demokrasi yang semakin hari semakin mengalami kemunduran," demikian Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Pemilu Demokratis. (An)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Prabowo Jalani Operasi Kaki Kiri di RSPPN, Jokowi: Insyaallah Semakin Siap Melayani Masyarakat Indonesia Momen Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjenguk Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, Jakarta. [Foto: Instagram]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/jokowi-jenguk-prabowo.webp)
Prabowo Jalani Operasi Kaki Kiri di RSPPN, Jokowi: Insyaallah Semakin Siap Melayani Masyarakat Indonesia
1 Juli 2024 08:19 WIB
![Anies Ingin Bertemu Prabowo Sebelum Pilkada 2024, Gerindra: Kami Selalu Terbuka Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/8ea522ef-e055-4965-917e-484aecd518a8.jpg)
Anies Ingin Bertemu Prabowo Sebelum Pilkada 2024, Gerindra: Kami Selalu Terbuka
25 Juni 2024 16:50 WIB
![HUT Partai Prima ke-3, Agus Jabo: Bersama Prabowo Gibran Capai Indonesia Emas Ketua Umum Prima, Agus Jabo Priyono [Foto: Instagram/@gus_jabo]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/agus-jabo.webp)
HUT Partai Prima ke-3, Agus Jabo: Bersama Prabowo Gibran Capai Indonesia Emas
1 Juni 2024 08:26 WIB
![Pertemuan Megawati-Prabowo Tak Kunjung Terealisasi, Gerindra: Hubungan Kami dengan PDIP Bagus Kolase Logo Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/logo-partai-demokrasi-indonesia-perjuangan-pdip-dan-partai-gerindra.webp)
Pertemuan Megawati-Prabowo Tak Kunjung Terealisasi, Gerindra: Hubungan Kami dengan PDIP Bagus
30 Mei 2024 15:31 WIB