Ari Dwipayana: Kritik BEM UGM Terhadap Jokowi Harus Diuji Secara Fakta

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 9 Desember 2023 18:53 WIB
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana [Foto: Instagram]
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana [Foto: Instagram]
Jakarta, MI - Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipaya mengatakan kritik dari Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM), terhadap kinerja Presiden Joko Widodo, harus diuji dengan argumentasi sesuai fakta.

"Dalam negara demokrasi, yang namanya kritik, yang namanya pujian dan kepercayaan kepada penyelenggara negara adalah hal yang wajar," kata Ari di Jakarta, Sabtu (9/12).

Pernyataan itu disampaikan Ari Dwipayana, menjawab kritik yang disampaikan BEM KM UGM kepada Presiden Joko Widodo.

Ia mengatakan, setiap kinerja pemerintah menghasilkan tanggapan beragam dari masyarakat, ada yang merasa tidak puas, ada yang puas, bahkan sangat puas.

"Coba cek saja penilaian lembaga-lembaga survei terhadap kinerja presiden. Juga bisa cek aktivitas Presiden yang lebih sering turun ke lapangan, mendengarkan suara masyarakat," ujarnya.

Dikatakan Ari, kritik yang disampaikan sebagai upaya menarik perhatian atau membangun opini, di tengah kontestasi politik Pemilu 2024 dengan kepentingan elektoral juga sah-sah saja untuk dilakukan.

"Tapi, semua opini itu harus diuji dengan argumentasi, dengan fakta, dengan bukti," jelasnya.

Semua masukan baik pujian ataupun kritik, kata Ari, akan selalu menjadi 'vitamin', untuk meningkatkan kinerja pemerintahan sehingga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Seperti diketahui, kritik terhadap Jokowi terpampang pada banner berukuran sekitar 4 x 3 meter, yang terpasang di sebelah utara Bundaran UGM, Yogyakarta, sejak Jumat (8/12).

Banner tersebut memuat tulisan berwarna merah "Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan" dengan wajah Presiden Jokowi, yang terbagi menjadi dua sisi, menggunakan mahkota raja dan topi petani.