Partai Buruh Ancam Tutup Kantor Bawaslu RI Jika Tuntutannya Tak Ditindaklanjuti

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 2 Januari 2024 17:30 WIB
Ketua Tim Khusus Partai Buruh, Said Salahudin (Foto: MI/Dhanis)
Ketua Tim Khusus Partai Buruh, Said Salahudin (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Ketua Tim Khusus Partai Buruh Said Salahudin, mengatakan apabila tuntutan pihaknya tak ditindaklanjuti oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, maka Partai Buruh akan menggelar aksi lebih besar ke seluruh Kantor Bawaslu di Indonesia. 

Adapun tiga tuntutan yang diajukan adalah pertama, banyaknya calon legislatif (caleg) dari Partai Buruh yang dicoret dari daftar calon tetap (DCT) karena tidak bisa menyerahkan surat pemberhentian, padahal kata dia, caleg-caleg tersebut sudah mengajukan pengunduran diri ke perusahaan. 

Kedua, caleg yang sudah memiliki DCT diminta mundur oleh perusahaan, karena hak-haknya akan dihapus dan diminta cuti atau di-PHK. Dan ketiga, caleg partai buruh dilarang melakukan kampanye di media sosial karena dimata-matai dan bahkan dikenakan sanksi berat. 

"Nah, tiga kategori inilah yang kami laporkan, tapi yang terbanyak adalah yang diminta mundur dari pencalegkan akibat perusahaan tidak mau ada buruhnya yang menjadi anggota dewan," kata Said di depan Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa (2/1).

"Kenapa orang kecil, buruh kecil gak boleh berpartai? Kenapa mereka gak boleh membela kaumnya dengan menjadi caleg? Partai Buruh menuntut keadilan kepada Bawaslu," tambahnya

Untuk itu, pihaknya melaporkan kasus-kasus tersebut kepada Bawaslu untuk menindaklanjuti terhadap kurang lebih 30an kasus yang terjadi di sekitar 30an Kabupaten/Kota yang tersebar di 13 Provinsi.

"Bawaslu yang diam, Bawaslu yang tidak peduli adalah Bawaslu yang patut untuk terus kita ingatkan. kalau sudah kita ingatkan gak mau juga, kita akan geruduk kantor Bawaslu seluruh Indonesia, termasuk kantor Bawaslu RI," pungkasnya. 

Lebih lanjut, dia menegaskan, apabila tuntutan Partai Buruh diabaikan, maka jangan salahkan pihaknya jika mengerahkan massa lebih besar untuk menutup kantor Bawaslu RI dan seluruh kantor Bawaslu di Indonesia. 

"Kami akan turunkan massa jauh lebih besar, anda tau kami kalau sekali turunkan massa bisa ratusan ribu, kami akan tutup gedung ini, ga peduli kami. Kalau sama partai-partai besar di senayan dia bisa diperintah, tapi kalau sama orang kecil, sama Partai Buruh, dia ga peduli," tegasnya. (DI)