Prabowo Sindir Anies: Asal Bicara Tanpa Data

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 7 Januari 2024 20:50 WIB
Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto [Foto: MI/Repro]
Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto [Foto: MI/Repro]
Jakarta, MI - Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto menduga ada pihak, yang asal bicara tanpa data terkait bidang pertahanan negara, karena didorong ambisi yang menggebu-gebu.

Hal itu disampaikan Prabowo, dalam sesi pemaparan visi-misi capres yang mana ia mendapat giliran berbicara, tepat sesudah capres nomor urut 1 Anies Baswedan.

"Mungkin ada yang asal bicara tanpa data, ya, kan. Mungkin didorong oleh ambisi menggebu-gebu, sehingga tidak objektif," kata Prabowo dalam debat ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam.

Adapun Anies, dalam kesempatan dirinya menjabarkan visi-misi, menyebut bahwa situs Kementerian Pertahanan (Kemenhan) era Menteri Pertahanan Prabowo pernah diretas pada 2023, sehingga kondisi itu sangat memprihatinkan untuk menggambarkan kondisi pertahanan Indonesia saat ini.

Anies menjelaskan, kondisi pertahanan siber menjadi salah satu masalah yang harus diantisipasi Indonesia pada saat ini, sehingga ia mengkritik Kemenhan yang seharusnya menjadi garda terdepan untuk menahan serangan siber, justru pernah kebobolan oleh para peretas.

"Lebih jauh lagi, ironisnya, Kementerian Pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker (peretas) pada 2023," ujar Anies.

Lebih lanjut pada sesi Prabowo berbicara, ia mengaku berpegang kepada strategi nasional yang seluruhnya dilakukan, atas dasar kepentingan bangsa dan rakyat. Ia juga mengaku yakin, bahwa pertahanan adalah kunci untuk menjadi negara yang dihormati.

"Saya sebagai Menteri Pertahanan berpegang kepada doktrin, kepada strategi nasional dan semuanya adalah atas dasar kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia," jelas Prabowo.

"Dan saya mampu mempertanggungjawabkan dan saya berkeyakinan hanya dengan pertahanan kuat, kita akan dihormati, kita akan menjaga kepentingan nasional kita," tambahnya.

Prabowo juga mengatakan, bahwa kekuatan nasional harus memiliki kekuatan militer. Tanpa kekuatan militer, kata dia, negara akan dilindas.

Tanpa kekuatan militer sejarah peradaban manusia mengajarkan, bahwa bangsa akan dilindas seperti di Gaza sekarang ini. Akan diambil kekayaannya, akan diusir dari Tanah Airnya.

Untuk itu, ia menekankan bahwa negara harus kuat.

“Tidak bisa tidak, kita harus kuat, kita harus kuat," tandasnya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat ketiga capres yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).

Tema debat ketiga meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.