Ahok Dinilai Kerap Buat Gaduh, TKN: Gak Belajar dari Masa Lalunya

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 7 Februari 2024 12:43 WIB
Basuki Tjahaja  Purnama (Ahok) (Foto: Ist)
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, ogah merespons penyataan kader PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang mempertanyakan kinerja calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ahok itu tidak usah ditanggapi, karena omongan Ahok selalu bikin gaduh saja dari dulu," kata Nusron di Jakarta, Rabu (7/2).

Menurut Nusron, Ahok hanya berupaya membuat gaduh suasana di masyarakat dengan pernyataan tersebut. Nusron pun melihat, hal tersebut sebagai hal yang terus dilakukan Ahok secara berulang.

Tidak hanya itu, Nusron juga menilai Ahok tidak belajar dari kesalahan masa lalunya yang pernah tersandung masalah hukum, karena perkataan yang dia ucapkan.

"Namun, ternyata sekarang jadi beban masyarakat atas masa lalunya. Sayangnya, Ahok tidak belajar, mungkin memang hobinya bikin keresahan masyarakat," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Nusron, kubu Prabowo-Gibran memutuskan untuk tidak mau terpancing, dengan ucapan Ahok. Dia memastikan TKN Prabowo-Gibran tetap mengedepankan sikap politik, yang merangkul dan tanpa menjatuhkan pihak mana pun.

"Kami tidak ingin kegaduhan. Jadi, biarkan saja Ahok mau bicara apa," tandasnya.

Untuk diketahui, pernyataan Ahok ramai dibahas di media sosial karena mempertanyakan kinerja Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.

"Sekarang, saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi wali kota?" kata Ahok dalam potongan video di media sosial dikutip, Selasa (6/1).

Ahok pun mempertanyakan kinerja Jokowi, yang juga ayah Gibran, selama menjadi presiden.

"Terus, Ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Kita bisa berdebat itu. Saya lebih tahu. Makanya, saya enggak enak ngomong depan umum," ujar Ahok.