Jika Benar yang Disampaikan Andi Widjajanto, Makin Menunjukkan Kepongahan Joko Widodo

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 12 Februari 2024 18:11 WIB
Joko Widodo (Foto: Istimewa)
Joko Widodo (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Kalau benar apa yang disampaikan oleh mantan Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto mengenai pernyataan Joko Widodo bahwa Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan memenangkan pilpres, Partai Solidaritas Indonesia akan masuk DPR RI dan perolehan suara PDI Perjuangan akan menurun, menunjukkan kepongahannya. 

"Semakin menunjukkan kepada masyarakat bahwa Jokowi memang sudah merancang untuk mengatur hasil pemilu (pemilu legislatif dan pilpres) 2024 sesuai dengan keinginannya," kata pengamat politik, Fernando Emas begitu disapa Monitorindonesia.com, Senin (12/2).

Walaupun, tambah Fernando, Jokowi saat ini sedang memegang jabatan Presiden namun tidak memiliki hak dan kewenangan untuk menentukan hasil pilpres yang belum digelar, bahkan pada saat ucapan itu disampaikan masih jauh dari waktu pelaksanaan. 

https://monitorindonesia.com/storage/news/image/735aaee2-2f3b-411b-9458-a6d98f62b8eb.jpg
Pengamat Politik, Fernando Emas (Foto: Dok MI)

Informasi yang dismapaikan oleh Andi Widjajanto semakin membuat masyarakat semakin tidak percaya terhadap netralitas TNI, Polri, ASN dan juga pejabat negara dan pejabat kepala daerah yang sangat mungkin dipakai untuk memuluskan agenda politik Jokowi terkait dengan pilpres dan pileg. 

"Jangan salahkan masyarakat kalau pada saatnya nanti menolak hasil pemilu," tandas Fernando.

Kalian Hebat Kalau Bisa Mengalahkan Saya!

Dalam dialog di political show podcast yang ditayangkan di Youtube CNN Indonesia, Rivana Pratiwi, pembawa acara, menanyakan kebenaran kabar Andi Widjajanto dipanggil Jokowi sebelum deklarasi Gibran.

"Jokowi sempat memanggil anda dan beberapa orang terdekatnya dan menyampaikan bahwa ga ada yang bisa mengalahkan Prabowo-Gibran, anda-anda semua ini ga bisa mengalahkan Prabowo-Gibran, dua hari sebelum pengumuman Gibran sebagai cawapres," ujar Rivana.

Andi Widjajanto membenarkan adanya pertemuan itu. Ia mengatakan, ada tiga poin yang disampaikan Jokowi saat itu.

"Jadi kira-kira Prabowo pasti menang, PSI akan masuk parlemen, nomor tiga, suara PDIP akan turun. Itu yang dinyatakan Pak Jokowi. Di situ Pak Jokowi mengatakan, kalian hebat kalau bisa mengalahkan saya," tutur Andi.

Menurut Andi, dirinya tidak mempermasalahkan pernyataan Jokowi mengenai Prabowo menang dan PSI masuk parlemen.

Namun yang membuat Andi Widjajanto tidak terima adalah pernyataan Jokowi yang akan membuat suara PDIP turun. Di titik itulah, Andi mengambil keputusan berbeda jalan dengan Jokowi.

"Tapi ketika Pak Jokowi mengatakan suara PDIP turun di situ saya masalah. Dalam hati bapak masih kader kenapa membuat rencana untuk menurunkan suara partai sendiri. Di situ kemudian ya saya harus beda," ujar dia.

Andi mengaku hanya diam dan mendengar saja ketika Jokowi mengeluarkan pernyataan tersebut. Menurutnya, Jokowi sudah berubah signifikan dari awal perkenalan mereka. (wan)