Insp!r Ajak Masyarakat Kawal Pemilu Luber dan Jurdil

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 12 Februari 2024 18:49 WIB
Insp!r Ajak Masyarakat Kawal Pemilu Luber dan Jurdil [Foto: Doc. Insp!r Indonesia]
Insp!r Ajak Masyarakat Kawal Pemilu Luber dan Jurdil [Foto: Doc. Insp!r Indonesia]

Jakarta, MI - Pemilihan Umum (Pemilu) tinggal satu hari lagi, yaitu tanggal 14 Februari 2024. Seluruh rakyat yang memiliki hak pilih diundang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menentukan pilihannya, yaitu memilih Calon Presiden, Anggota DPR Pusat, DPRD Tingkat I dan II, dan anggota DPD.

Ketua Insp!r Indonesia, Yatini Sulistyowati mengatakan, pemilu saat ini sangat penting, disamping memilih Presiden dan Wakil Presiden juga memilih anggota Legislatif yang akan menjalankan agenda pembangunan dan implementasi kebijakan dan melakukan pengawasan pembangunan ke depan. 

Oleh karenanya, pilihan seluruh rakyat Indonesia akan menentukan kemajuan bangsa ke depan. Demi mewujudkan harapan tersebut INSP!R Indonesia menyerukan kepada semua elemen bangsa, untuk bersama-sama memastikan jalannya pesta demokrasi ini.

"Sesuai dengan prinsip Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil dengan cara melakukan pemantauan jalannya Pemilu mulai dari proses pencoblosan, penghitungan dan pengiriman kotak suara," kata Ketua Inspri Indonesia, Yatini Sulistyowati di Jakarta, Senin (12/).

Pemilu ini, kata Yatini, adalah pemilu kedua yang dilaksanakan secara serentak. Belajar dari Pemilu serentak pertama tahun 2019 lalu, banyak permasalahan yang dialami oleh petugas KPPS. 

"Ada 894 petugas KPPS yang meninggal dunia dan 5.175 petugas mengalami sakit pada saat Pemilu 2019 lalu," ujarnya.

Menurutnya, permasalahan kesehatan yang dialami petugas KPPS terjadi karena beban kerja yang tinggi, dalam menyiapkan sarana dan prasarana terutama menjelang hari  pemilihan umum. 

"Pemerintah, khususnya KPU dan Bawaslu yang menjadi Pelaksana dan Pengawas Pemilu harusnya meningkatkan kualitas dan tata kelola Pemilu yang dapat menghindari terjadinya persoalan tersebut, tidak kembali terjadi dalam Pemilu 2024," jelasnya.

Lebih lanjut, kata Yatini, meskipun KPU telah membuat regulasi untuk mencegah kasus KPPS mengalami sakit dan meninggal dunia, dengan pola rekrut yang dibatasi oleh usia. 

Tetapi, pihaknya berpandangan tata kelola pelaksanaan pungut-hitung perlu disertai dengan jaminan, bahwa KPPS dan petugas penting mendapatkan fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja, selama menjalankan tugas. 

"Seluruh masyarakat Indonesia berharap Pemilu dapat berlangsung dengan bersih tanpa ada kecurangan, intimidasi, pemaksaan dan politik uang," ungkapnya. 

Oleh karena itu, selain kualitas kerja KPPS juga Lembaga Penyelenggara Pemilu harus benar-benar menjalankan seluruh tanggung jawab dengan prinsip independen, profesional dan beritegritas. 

"Harapan baik dari Pemilu kita saat ini, tentunya juga sudah disertai oleh isu terjadinya kecurangan pada saat prosesi pemilu hingga pencoblosan di TPS dan di proses lanjutannya," tandasnya.

Yatini menambahkan, penting keterlibatan seluruh Masyarakat untuk mengawal proses Pemilu ini, sehingga Pemilu 2024 ini benar-benar menjadi pemilu yang Langsung Umum Bebas Rahasia dan Jujur Adil (LUBER dan JURDIL).

INSP!R Indonesia mengajak seluruh masyarakat dan Pemerintah untuk menyukseskan Pemilu 2023, dengan:

1. Mengajak semua rakyat turut menyukseskanmensukseskan Pemilu dengan hadir di TPS dan memilih sesuai hati nurani, dan nilai-nilai demokrasi yang selama ini diyakini sebagai perwujudan tujuan berbangsa yang berkeadilan sosial dan menjaga ketertiban dan keamanan bersama.
2.    Mengajak seluruh masyarakat memantau proses pelaksanaan pencoblosan, perhitungan suara hingga pembawaan kotak suara ke kecamatan. Termasuk melakukan pelaporan ketika menemui kecurangan dan upaya manipulasi proses kepada Bawaslu  dan pihak berwajib.
3.    Menguatkan masyarakat untuk menghadapi Pemilu dengan rasa nyaman, damai dan bebas dari ketakutan. Sebab memilih adalah hak setiap orang warga Indonesia sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku, sehingga tidak boleh dibatasi dan dihilangkan karena tujuan tertentu. 
4.    Mengajak seluruh petugas KPPS mempersiapkan diri melaksanakan proses pungut-hitung suara sampai mengantarkan hasil perhitungan suara ke Kecamatan dengan memastikan kondisi sehat. Bekerja secara profesional dan tidak  lupa istirahat.
5.    Meminta Pemerintah pusat dan daerah menjaminkan seluruh petugas KPPS dan PPS di program Jaminan KecelakaanKecelalaan Kerja dan Jaminan Kematian yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan.
6.    Meminta kepada setiap Pemerintah Desa/Kelurahan,  RT dan RW memastikans seluruh TPS tersedia P3K dan perlengkapan oksigen untuk menangani petugas KPPS, PPS dan pemilih yang mengalami permasalahan kesehatan ketika proses pungut-hitung suara dilaksanakan. 
7.    Mendorong KPU di semua tingkatan untuk memastikan TPS telah menyediakan akses yang cukup dan memadahi  bagi pemilih disabilitas, lansia dan pemilih berkebutuhan khusus lainnya, termasuk didampingi  oleh kerabat dan orang yang dipercaya, agar tidak mengalami kesulitan ketika proses memilih dan berpartisipasi dalam memantau proses perhitungan suara. 

Sebagai informasi, Yayasan Perlindungan Sosial Indonesia(YPSI) atau biasa disebut INSP!R Indonesia, merupakan koalisi dari 14 Organisasi Masyarakat seperti KSBSI, Koalisi Perempuan Indonesia, BPJS Watch, Jarigan Buruh MIgran, Perhimpunan Jiwa sehat, SEBUMI, dan TURC.

Kemudian, HWDI, Flower Aceh, Garteks, JAPBUSI, Gajimu.com dan LIPs, yang sangat peduli untuk mendukung berjalannya pemilu ini, secara LUBER dan JURDIL.