DPR Minta Penyelenggara Pemilu Jaga Kredibilitas
![Dhanis Iswara](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/VoNo6JTUrDAPOfAguLpW0li1Z5jIpivBSpcblvgu.jpg )
![DPR Minta Penyelenggara Pemilu Jaga Kredibilitas Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Sukamta (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/6357db3b-8510-4b22-85bb-26f79a55591e.jpg)
Jakarta, MI - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Sukamta meminta para penyelenggara Pemilu, yakni KPU, Bawaslu dan DKPP agar menjaga kredibilitas Pemilu 2024.
Karena menurutnya, negara-negara lain bakal memantau kualitas demokrasi Indonesia melalui Program Pemantauan Pemilu atau Election Visit Program (EVP) yang diikuti oleh 12 parlemen negara sahabat. Terlebih lagi, menurut Sukamta, Pemilu 2024 di Indonesia cukup unik dan rumit.
"Kita mau memperlihatkan proses dari Pemilu dan ini Pemilu yang salah satunya di dunia yang begitu complicated, ada (Pemilu) presiden, DPR, DPRD, DPD, dan itu yang kita perlihatkan bahwa kita damai-damai saja," kata Sukamta kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/2).
Kata Sukamta, EVP itu nantinya akan diisi dengan diskusi kelompok terpumpun (FGD) yang membahas mengenai sistem dan penyelenggaraan Pemilu 2024 di Indonesia. Dan selanjutnya, para negara sahabat akan memberikan kesan dan pesan, serta menjadi sarana tukar pikiran terkait proses pemilu di Indonesia.
"Semoga kondisi bangsa dapat berjalan aman, lancar, dan damai. Sehingga para pemantau dapat memberikan masukan bagi Indonesia terkait pelaksanaan pesta demokrasi lima tahun sekali itu," ujarnya.
Lebih lanjut, Sukamta memaparkan, kualitas proses pemilu harus berlangsung sesuai dengan aturan berlaku serta berlangsung secara umum, bebas, jujur, dan adil untuk seluruh kontestan pemilu.
"Kegiatan EVP tahun 2024 dapat mempererat hubungan DPR RI dengan parlemen negara lain serta menjadi sarana untuk berbagi pengalaman bagi kemajuan demokrasi," jelasnya.
Sukamta juga menjelaskan, kegiatan observasi menjadi upaya diplomasi dari parlemen salah satu negara kepada parlemen negara lain.
"Dari multitrack diplomasi ini dari berbagai macam jalur, salah satunya kita memanfaatkan momen pemilu itu untuk memperkuat hubungan kita dengan negara-negara sahabat secara bilateral," ujarnya.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Komisi VII Minta Pemerintah Kaji Ulang Subsidi BBM Karena Dianggap Menguras APBN Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/sugeng.webp)
Komisi VII Minta Pemerintah Kaji Ulang Subsidi BBM Karena Dianggap Menguras APBN
10 jam yang lalu
![Pusat Data Nasional Dibobol, Waka Komisi III Geram: Sangat Fatal dan Memalukan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/wakil-ketua-komisi-iii-dpr-ri-ahmad-sahroni-foto-ist.webp)
Pusat Data Nasional Dibobol, Waka Komisi III Geram: Sangat Fatal dan Memalukan
18 jam yang lalu
![Sejalan dengan Jokowi, Komisi III Minta KPK Usut Dugaan Korupsi Bansos Covid-19 Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/wakil-ketua-komisi-iii-dpr-ri-ahmad-sahroni-foto-midhanis.jpg)
Sejalan dengan Jokowi, Komisi III Minta KPK Usut Dugaan Korupsi Bansos Covid-19
28 Juni 2024 21:40 WIB