Nah Loh! 70 Ribu WNI di Hong Kong Gagal Salurkan Hak Suaranya
![Adelio Pratama](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/SL4jHdN9D0g7bLGXDlWMtJHvcfiIRRXOMdxoLPXe.jpg )
![Nah Loh! 70 Ribu WNI di Hong Kong Gagal Salurkan Hak Suaranya Ilustrasi - Surat Suara Pemilu 2024 (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/f801ba49-201e-41dc-a336-b4110e0f05ee.jpg)
Jakarta, MI - Sekitar 70.000 WNI di Hong Kong gagal menyalurkan hak suaranya di pemilu 2024, Selasa 13 Februari 2024.
Direktur Migrant CARE, Wahyu Susilo menyatakan bahwa kegagalan terutama terjadi akibat minimnya Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan waktu perubahan metode yang terlampau pendek.
"Hari ini berlangsung pemilihan atau pemungutan suara Pemilu RI di Hong Kong. Hanya disediakan 4 TPS, dari rencana sekitar 30 atau 40 TPS sehingga ada banyak masalah dihadapi karena banyak teman- teman pekerja migran yang harusnya bisa datang dan nyoblos itu kemudian terkendala," kata Wahyu.
Wahyu menjelaskan, perubahan metode tersebut adalah yang awalnya metode pemilihan di TPS menjadi metode pemungutan surat suara lewat pos. Pihaknya menyayangkan tidak adanya pemberitahuan perubahan metode tersebut.
"Karena tidak dari data terbaru yang update itu mereka diubah metodenya menjadi metode pos dari metode TPS. Tapi ini sama sekali tidak ada pembaruan pemberitahuan kepada pekerja migran yang pada awalnya sudah mendapatkan pemberitahuan melalui mekanisme pos ya," ungkapnya.
Menurut Wahyu, hanya 3.290 WNI yang bisa mencoblos di TPS. Sedangkan 70.000 WNI lainnya tak jelas statusnya karena perubahan metode yang mendadak. Mereka telah berupaya menanyakan itu ke KJRI, tapi setibanya di sana mereka tetap tak diperbolehkan mencoblos.
"Dengan perubahan yang mendadak ini banyak mereka hingga hari pencoblosan tidak mendapatkan surat suara sementara pada saat dia di TPS di KJRI itu ditolak bahkan untuk menjadi DPK," jelas Wahyu. (wan)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Eks Ketua KPU Hasyim Asy'ari Ditantang Bongkar Kecurangan Pemilu 2024 - 'Kalau dia berani, ya lawan!' Mantan Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/hasyim-1.webp)
Eks Ketua KPU Hasyim Asy'ari Ditantang Bongkar Kecurangan Pemilu 2024 - 'Kalau dia berani, ya lawan!'
15 jam yang lalu
![Pemecatan Ketua KPU, Bukti Kegagalan Tim Pansel dalam Menyaring Calon Anggota Penyelenggara Pemilu Mantan Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari dipecat DKPP pada Rabu (3/7/2024). (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/ketua-kpu-ri-hasyim-asyari-foto-midhanis-1.webp)
Pemecatan Ketua KPU, Bukti Kegagalan Tim Pansel dalam Menyaring Calon Anggota Penyelenggara Pemilu
18 jam yang lalu
![Bawaslu RI Tekankan Seluruh Jajaran Bawaslu Daerah untuk Segera Tindaklanjuti Informasi Awal Pelanggaran Pemilu Anggota Bawaslu RI, Puadi (Foto: Humas Bawaslu)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/anggota-bawaslu-ri-puadi.webp)
Bawaslu RI Tekankan Seluruh Jajaran Bawaslu Daerah untuk Segera Tindaklanjuti Informasi Awal Pelanggaran Pemilu
27 Juni 2024 13:41 WIB
![Peta Politik Daerah Khusus Jakarta Menjelang Pilkada, Semakin Jelas atau Malah Tambah Ruwet? Andre Vincent Wenas (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/peta-politik-daerah-khusus-jakarta-menjelang-pilkada-semakin-jelas-atau-malah-tambah-ruwet.webp)
Peta Politik Daerah Khusus Jakarta Menjelang Pilkada, Semakin Jelas atau Malah Tambah Ruwet?
26 Juni 2024 00:08 WIB
![DKPP: Tugas Kami Menjaga Marwah, Bukan Menghukum Penyelenggara Pemilu Ketua DKPP, Heddy Lugito (Foto: DKPP)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/ketua-dkpp-heddy-lugito-foto-dkpp.webp)
DKPP: Tugas Kami Menjaga Marwah, Bukan Menghukum Penyelenggara Pemilu
14 Juni 2024 13:12 WIB