Jokowi Efek Berikan Kekuatan PDIP Menjadi Oposisi
![Dhanis Iswara](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/VoNo6JTUrDAPOfAguLpW0li1Z5jIpivBSpcblvgu.jpg )
![Jokowi Efek Berikan Kekuatan PDIP Menjadi Oposisi Pengamat Politik Citra Institute, Efriza (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/eb306a83-c275-4d5d-a1af-0e87261afa4c.jpg)
Jakarta, MI - Pengamat Politik Citra Institute Efriza, menilai PDI Perjuangan akan mengambil langkah sebagai oposisi jika hasil rekapitulasi KPU selesai tetap menunjukkan kemenangan Paslon 02 Prabowo-Gibran dengan perolehan suara di atas 50 persen.
Kata Efriza, meskipun Prabowo akan berusaha mengajak dan membujuk PDIP untuk bergabung di dalam pemerintahannya, PDIP diyakini akan enggan menerima tawaran tersebut.
"PDIP akan memilih sebagai oposisi karena harga diri dengan semangat tinggi, karena kekuatan besarnya di Parlemen, dari hasil quick count ia menempati posisi pertama dan Gerindra menempati posisi ketiga," kata Efriza saat dihubungi Monitorindonesia.com, Sabtu (17/2).
Menurutnya, PDIP akan menjaga harga dirinya dengan menjadi oposisi, mengingat kemenangan besar Paslon 02 tak bisa dilepaskan dari campur tangan dan pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bagi PDIP menjadi oposisi adalah mengenai soal harga diri, kemenangan Prabowo-Gibran, tak bisa dilepaskan dari peran Jokowi. Seolah telah terjadi, bak satu orang Jokowi mengalahkan satu organisasi PDIP," ujarnya.
Kekalahan PDIP, kata Efriza, seolah menjawab perdebatan panjang tentang Jokowi atau PDIP yang memiliki andil besar hingga dapat memerintah dua periode terakhir.
"Apalagi ini seorang "petugas partai" seperti Jokowi, yang dianggap "cupu", dari deso, telah membantu Prabowo mengalahkan PDIP," ucapnya.
Sehingga atas Faktor itu, PDIP diyakini akan berusaha mengumpulkan kekuatan besar selama menjadi oposisi, agar bisa kembali berkuasa sebagaimana Pemilu 2014 lalu.
"Ini ditenggarai akan melipatkan energi besar dari semangat PDIP untuk menjadi oposisi. Hal ini juga didorong oleh fakta bahwa menjadi oposisi, PDIP juga pernah keren, bahkan berhasil memerintah karena dari oposisi di masa Orde Baru dan di Masa Era SBY," jelas Efriza. (DI)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Banggar Tak Masalah Program Makan Bergizi Gratis Serap Anggaran Rp 71 Triliun Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/said-abdullah-2.webp)
Banggar Tak Masalah Program Makan Bergizi Gratis Serap Anggaran Rp 71 Triliun
25 Juni 2024 13:38 WIB
![Pengamat: Tak Ada Alasan Rasional PDIP Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran Bendera PDIP (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/bendera-pdip-foto-dok-mi.webp)
Pengamat: Tak Ada Alasan Rasional PDIP Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran
23 Mei 2024 19:53 WIB
![Kunjungan DPR ke Swedia Dinilai Cuma Habiskan Anggaran, Pengamat: Itu Penyakit Kronis DPR Anggota Komisi IV DPR RI dan delegasi pemerintah Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Stockholm, Swedia, pada 19-22 Mei 2024 (Foto: ANTARA/HO-KBRI STOCKHOLM)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/swedia.webp)
Kunjungan DPR ke Swedia Dinilai Cuma Habiskan Anggaran, Pengamat: Itu Penyakit Kronis DPR
23 Mei 2024 13:00 WIB
![Gerindra Buka Suara Soal Permintaan PAN Minta Jatah Menteri Lebih dari Empat Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/sekretaris-jenderal-partai-gerindra-ahmad-muzani-foto-midhanis-1.webp)
Gerindra Buka Suara Soal Permintaan PAN Minta Jatah Menteri Lebih dari Empat
22 Mei 2024 16:00 WIB
![Maruarar Sirait Tegaskan Dukungan Dirinya untuk Jokowi dan Prabowo Bukan untuk Kursi Menteri Maruarar Sirait (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/maruarar-sirait-foto-midhanis-1.jpg)
Maruarar Sirait Tegaskan Dukungan Dirinya untuk Jokowi dan Prabowo Bukan untuk Kursi Menteri
19 Mei 2024 20:25 WIB