Legislator PDIP: Pak Erick Thohir Ini Omon-omon Aja

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 19 Maret 2024 14:43 WIB
Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN Erick Thohir, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024). (Foto: MI/Dhanis)
Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN Erick Thohir, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024). (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP Mufti Anam, mengutip pernyataan calon presiden (capres) 02 Prabowo Subianto, untuk mencecar Menteri BUMN Erick Thohir.

Hal itu terjadi dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN Erick Thohir, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Awalnya, Mufti mengutip pernyataan Prabowo terkait yang mengkritik keras kinerja BUMN.

"Bagaimana saat itu ketika kampanye di bulan Januari 2024, beliau (Prabowo) mengkritik keras BUMN. Beliau melihat bahwa manajemen di BUMN itu malas-malasan. Dia juga mengatakan bahwa BUMN ini hanya mengandalkan proteksi pemerintah," kata Mufti di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Masih mengutip pernyataan Prabowo, Mufti Anam menyebut BUMN mematok harga tinggi ketika mengerjakan proyek dari pemerintah.

"Jadi kalau kita lihat amburadulnya pengelolaan BUMN, telrihat dari usulan dan realisasi PMN sepanjang tahun 2020 hingga 2024 yang senilai Rp 226 triliun, maka artinya adalah setiap deviden BUMN yang diberikan kepada negara pada kenyataannya akan kembali ke BUMN melalui PMN yang diberikan kepada BUMN," tuturnya.

Mufti menambahkan, Prabowo juga masih menyampaikan kritik kepada BUMN di bulan Maret ini, atau setelah penyelenggaraan pilpres 2024.

Padahal, lanjut Mufti, Prabowo sudah tidak lagi membutuhkan elektoral untuk pilpres.

Sebab itu dia menilai kinerja BUMN sedang tidak baik-baik saja di mata Prabowo.

Sehingga, Mufti meminta agar Erick membenahi kinerja BUMN di sisa periode pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Maka saya tidak bisa bayangkan tiba-tiba nanti pak Prabowo terpilih jadi presiden, kemudiam melihat BUMN tidak baik-baik saja, menjadi benalu, maka tentu pak Erick sebagai menteri BUMN akan dicatat dalam sejarah sebagai menteri BUMN terburuk pada sejarah itu, maka harapan kami pelru ada perbaikan pak," ucapnya.

"Mohon maaf kalau meminjam istilahnya pak Prabowo, pak Erick Thohir ini omon-omon aja, no action," pungkas dia.