PKB Sebut Tudingan Gus Yahya Soal Pansus Haji Sebagai Pelecehan Terhadap Parlemen

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 30 Juli 2024 1 jam yang lalu
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid (Foto: MI/Dhanis)
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, menyebut Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), telah melecehkan keputusan Rapat Paripurna DPR RI.

Hal itu terkait pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji 2024, lantaran pembentukan Pansus Haji itu dinilai bernuansa pribadi dan politis.

"Jadi tudingan untuk kepentingan pribadi itu menurut saya tudingan yang melecehkan keputusan paripurna hak angket," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Padahal kata Jazilul, seharusnya semua pihak menghormati keputusan Paripurna DPR yang membentuk Pansus Hak Angket Haji.

Untuk itu, ia menantang Gus Yahya untuk membuktikan jika Pansus Haji itu bernuansa pribadi. "Jika ada pihak-pihak yang menduga itu, tolong buktikan," tegasnya. 

"Kalau itu tidak terbukti maka itu contempt of parliament, mengganggu kinerja anggota DPR yang dari awal ini semuanya berdasarkan tahapan, bukan hanya PKB semua parpol, diputus di Paripurna mana pribadinya?" tambahnya.

Seperti diketahui, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, menyebut pembentukan Pansus Haji dilatarbelakangi karena adanya masalah pribadi untuk menyerang NU.

Gus Yahya menilai Pansus haji menimbulkan pertanyaan. Menurutnya tak ada alasan yang kuat untuk dibentuknya Pansus Haji.

"Soal pansus ya pansus haji ya. Nah itu ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan kepada kita, pansus haji kemudian nyerang NU jangan-jangan ini masalah pribadi ini jangan-jangan gitu loh," kata Gus Yahya di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (28/7). 

"Kami melihatnya nggak ada yang bisa dijadikan alasan yang cukup untuk pansus ini dan masyarakat saya juga bisa melihat lagi," lanjutnya.

Ia menduga, pembentukan Pansus angket haji karena ada kaitannya dengan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, yang merupakan adiknya. 

"Jangan-jangan gara-gara menterinya adik saya, misalnya gitu. Itu kan masalah, jangan-jangan karena dia sebetulnya yang diincar," pungkasnya.