Tegas! PKB Tolak Intervensi PBNU

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 30 Juli 2024 2 jam yang lalu
Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid (Foto: MI/Dhanis)
Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid, menegaskan bahwa partainya menolak untuk diintervensi oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). 

"Bahwa PKB, seluruh jajaran PKB solid menolak upaya apapun mengintervensi kedaulatan partai," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Kata Jazilul, tak boleh ada partai politik manapun yang bisa diintervensi oleh pihak manapun dan lembaga apapun. Sebab, hal itu bertentangan dengan UU Nomor 2 tahun 2011 tentang Partai Politik.

"Itu sesuatu yang tidak sesuai dengan Undang-Undang partai politik. Dengan sendirinya maka itu gugur, maka itu harus diabaikan," tegas Wakil Ketua MPR RI itu.

Menurutnya, ormas keagamaan seperti PBNU, tidak berhak mengevaluasi bahkan mengintervensi kedaulatan partai politik. Sehingga semestinya, yang harus dievaluasi adalah para pimpinan PBNU, dalam hal ini ketua dan sekjennya.

"Yang membuat kisruh itu berhentikan, karena tidak sesuai dengan standar moral ahlussunnah wal jamaah, tidak sesuai standar moral ulama," pungkasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBNU Gus Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, mengatakan saat ini pihaknya sedang mendiskusikan untuk membentuk semacam panitia khusus (pansus) untuk mengembalikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke NU.

"Pansus itu bakal disebut sebagai Tim Lima yang bekerja untuk meluruskan sejarah PKB," kata Gus Ipul kepada wartawan di Jakarta, Jumat (26/7). 

Gus Ipul berpendapat, bahwa pemilik sah partai politik yang dipimpin oleh Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar itu adalah Nahdlatul Ulama (NU).

"PBNU sedang berdiskusi, jika diperlukan, pembentukan Tim Lima akan segera dilakukan," katanya.

Ia menilai, para elite PKB banyak membuat pernyataan yang melenceng dari fatsun awal berdirinya PKB. Bahkan, dia menduga ada upaya yang nyata dan sistematis oleh elite PKB guna menjauhkan PKB dari struktural NU.

"Langkah ini setelah melihat pernyataan elite PKB yang ahistoris. Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB," tukasnya.