DPR Khawatir Tewasnya Ismail Haniyeh Buat Situasi Timur Tengah Semakin Memanas

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 31 Juli 2024 2 jam yang lalu
Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid (Foto: MI/Dhanis)
Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, mengaku khawatir dampak dari pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh akan membuat situasi di Timur Tengah semakin memanas.

"Saya khawatir peristiwa pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniya ini akan membuat situasi di Timur Tengah semakin memanas," kata Meutya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (31/7/2024). 

Hal tersebut, kata dia, dapat berdampak pada semakin sulitnya upaya perdamaian di Palestina secara khusus dan Timur Tengah secara umum.

Dia pun menyayangkan penyerangan yang terus menerus terjadi di Timur Tengah, serta dengan kejadian terakhir dibunuhnya Ismail Haniyeh.

"Saya berduka serta menyayangkan terus terjadinya kekerasan dan penyerangan di Timur Tengah," ucapnya.

Untuk itu, dia meminta semua pihak untuk menekan Israel agar mau menempuh jalan dialog dalam penyelesaian konflik dengan Palestina.

"Serta meminta Israel untuk mematuhi hukum dan keputusan hukum Internasional termasuk keputusan ICJ, International Court of Justice (Mahkamah Internasional), yang menyatakan pendudukan Israel di Palestina melanggar hukum," tuturnya.

Sebelumnya, kelompok Hamas mengumumkan pada Rabu pagi bahwa kepala biro politiknya, Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan kediamannya di ibu kota Iran, Teheran.

"Hamas berduka cita atas meninggalnya ... sang martir, Mujahid Ismail Haniyeh, kepala gerakan ini, yang tewas dalam serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran setelah menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran," kata mereka dalam sebuah pernyataan di Telegram.

Sementara itu, belum ada pengumuman atau pernyataan langsung yang dibuat Israel terkait insiden tersebut.