Komisi III DPR Desak Polisi Ungkap Dalang Pembunuhan Rizky Setiawan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 11 Februari 2025 19:27 WIB
Hinca Pandjaitan (Foto: Dok MI)
Hinca Pandjaitan (Foto: Dok MI)

Jakarat, MI - Kurang lebih lima bulan berlalu, tetapi Kasus Rizky Setiawan (25) pemuda yang mayatnya ditemukan warga di semak-semak bantaran Sungai Cisanggarung, RT 001/ RW 004 Desa Kalibuntu, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes Jawa Tengah semakin mengundang pertanyaan publik dan keluarga.

Pasalnya hingga kini pihak keluarga dan ibu korban masih melakukan upaya menuntut keadilan.

Dari Pemerhati Kepolisian hingga Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ikut menyoroti penanganan kasus Rizky oleh pihak kepolisian yang diduga lamban dan tidak mengedepankan scientific crime investigation dalam pengungkapan kasus tewasnya adinda Rizky Setiawan dan sore ini terdengar sampai telinga Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) dari Fraksi Demokrat.

Hinca Pandjaitan yang juga Politisi Partai Demokrat juga angkat bicara dalam insiden yang menewaskan pemuda asal Brebes ini, dirinya mengatakan, kalau Komisi III meminta pihak kepolisian harus secara serius dan fokus dalam mengungkap siapa terduga pelaku dan dalang meninggalnya Rizky.

“Kita minta polisi sebagai penyidik yang menangani kasus ini serius dan fokus serta mengungkap siapa dalang pembunuhan ini," ujar Hinca Pandjaitan kepada wartawan, Selasa (11/2/2025).

Jebolan Universitas Padjajaran ini juga meyakini, jika polisi mampu mengungkap peristiwa pembunuhan. "Karena pihak kepolisian memiliki pengetahuan dan keahlian yang cukup untuk membongkar kasus ini," tambahnya.

Rumisah ibunda almarhum Rizky Setiawan (25) seorang pekerja migran di Taiwan, dirinya sudah mencoba berbagai cara agar polisi bergerak cepat menangkap terduga pelaku pembunuh sang buah hati yang sudah dibesarkan sejak keluar rahimnya. Dari dirinya mencoba membuat video keluhan yang dirasakan hingga disebarkan melalui media sosial dengan meminta pertolongan berbagai pihak untuk dapat mengusut tuntas kasus pembunuhan anaknya.

Rizky Setiawan (25) ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi mengenaskan di semak-semak bantaran Sungai Cisanggarung, pada Minggu, 13 Oktober 2024 tahun lalu oleh warga sekitar.

"Saya minta agar pelaku secepatnya terungkap, diberi hukuman seberat- beratnya dan satu lagi, apa motifnya sampai tega membunuh anak saya, padahal sempat masuk TV nasional waktu anak saya ditemukan," kata Rumisah.

Sebelumnya juga Poengky Indarti, Pemerhati Kepolisian dan juga mantan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ikut menyoroti peristiwa tewasnya Rizky Setiawan korban dugaan pembunuhan.

"Penyidik dalam menangani kasus meninggalnya Alm. Rizky Settiawan diharapkan memaksimalkan dukungan scientific crime investigation agar hasilnya tidak terbantahkan," ujar Poengky Indarti.

Poengky juga menjelaskan, setelah melakukan otopsi terhadap jenazah dan mengetahui penyebab kematian korban, adalah adanya luka dibagian belakang kepala akibat pukulan benda tumpul, maka diduga ada orang lain yang melakukannya, sehingga dapat disimpulkan bahwa kematian korban akibat tindakan orang lain, bukan akibat terjatuh atau bunuh diri.

"Penyidik perlu memperdalam sehingga dapat menemukan pelakunya. Untuk itu keterangan saksi-saksi, keterangan ahli, dan bukti pendukung perlu dikumpulkan. Misalnya mengecek komunikasi korban saat masih hidup melalui pemeriksaan digital forensik HP korban atau medsos korban, mengecek rekening bank korban, mengecek CCTV mulai dari sekitar tempat tinggal korban hingga tempat ditemukannya jenazah korban, dan sebagainya.

"Saya yakin tidak ada kejahatan yang sempurna. Pasti ada yang "ditinggalkan" pelaku," terangnya.

Mantan aktivis perempuan ini juga melihat dalam pengungkapan kasus ini, bantuan masyarakat juga sangat diharapkan, terutama yang mengetahui saat-saat terakhir korban, termasuk memeriksa kawan-kawan korban yang sempat dilihat saksi. Dengan ketekunan dan kesabaran penyidik, diharapkan kasus ini akan terbongkar.

Poengky juga berharap, pihak kepolisian memberikan penjelasan secara berkala kepada keluarga korban dan publik.

"Ini harus dilakukan penyidik agar ada transparansi, demikian juga kepada publik melalui press conference dengan jurnalis media massa. Dengan demikian profesionalisme Kepolisian dapat terwujud," paparnya.

Polres Brebes dan Polda Jawa Tengah telah melakukan autopsi terhadap jenazah Rizky dan berdasarkan hasil autopsi, pihak kepolisian menyatakan bahwa terdapat luka di bagian kepala belakang korban yang diduga disebabkan akibat pukulan benda tumpul.

Topik:

DPR Pembunuhan