Hindari "Serangan" ke Partai, PDIP Sebaiknya Pecat Charles Honoris

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 17 Februari 2025 16:31 WIB
Charles Honoris (Foto: Dok MI)
Charles Honoris (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Wakil Ketua IX DPR dari Fraksi PDIP, Charles Honoris sedang jadi buah bibir di media sosial. Pun membisunya para politikus PDIP yang selama ini lantang mengkritisi kasus pagar laut di sejumlah wilayah di Indonesia jadi sorotan.

Diduga bungkamnya partai banteng moncong putih, usai terungkapnya dugaan keterlibatan keluarga kadernya dalam polemik pagar laut di Bekasi. PT MAN atau PT Mega Agung Nusantara perusahaan properti pemilik SHGB 419,635 hektare dengan 268 bidang tanah di pesisir Bekasi, diduga milik keluarga Charles.

Terkait hal ini, pengamat politik, Fernando Emas, meminta partai besutan Megawati Soekarnoputri bersuara dengan lantang, jangan pilih-pilih kasus. Di sisi lain, pemerintah harus membuka kepada publik siapa aktor pagar laut yang ada di Tangerang dan Bekasi dan segera mengambil tindakan tegas agar tidak menjadi polemik berkepanjangan.

"Tentang kebenaran pagar laut yang berada di wilayah Bekasi harus segera diungkap kepada publik termasuk terkait dengan tindakan yang sudah diambil oleh pemerintah terkait hal tersebut," kata Fernando Emas kepada Monitorindonesia.com, Senin (17/2/2025).

Kalau memang benar bahwa pagar laut yang ada di wilayah Bekasi dilakukan oleh perusahaan keluarga Charles Honoris, tegas dia, sebaiknya PDI Perjuangan melakukan pemanggilan untuk mengetahui keterlibatan Charles Honoris. "Saya menduga ada keterlibatan Charles Honoris atas pagar laut di Bekasi oleh perusahaan keluarganya," katanya.

Kalau memang terbukti, tambah dia, sebaiknya PDI Perjuangan mengambil tindakan tegas atau pemecatan terhadap Charles Honoris. "Kalau PDI Perjuangan tidak memberikan sanksi atau pemecatan kepada Charles Honoris, maka akan mendapatkan dampak negatif karena sudah menjadi polemik di masyarakat," katanya.

Fernando Emas
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas (Foto: Dok MI)

Diketahui bahwa SHGB dimiliki oleh PT MAN terdiri dari  211 bidang dari luar garis pantai dengan luas 346,382 hektare dan di dalam garis pantai sebanyak 57 bidang dengan luas 73,253 hektare.

Keterkaitan PT MAN dengan Charles terungkap dari data perubahan dan atau tambahan informasi tentang keterbukaan informasi kepada pemegang saham terkait dengan transaksi material dan transaksi afiliansi PT Modern Realty Tbk. 

Disebutkan jika William Honoris yang merupakan saudara dari Charless Honoris merupakan Komisaris di PT Mega Agung Nusantara.

Selain PT MAN, SHGB pagar laut juga dimiliki oleh PT CL atau Cikarang Listrindo. PT CL menguasai SHGB sebanyak 78 bidang dengan luas 90,159 hektare di kawasan laut Bekasi, di antaranya sebanyak 57 bidang dengan luas 64,0645 hektare di luar garis pantai laut Bekasi.  

Adapun sisa SHGB tersebut berada di dalam garis pantai sebanyak 21 bidang dengan luas 26,0954 hektare. PT Cikarang Listrindo memiliki total 78 bidang dengan luas 90,159 hektare di kawasan laut Bekasi.

Salah satu akun media sosial @PartaiSocmed menuliskan jika kasus pagar laut Bekasi di Desa Hurip Jaya SHGB-nya dikuasai PT Mega Agung Nusantara (MAN) dan PT Cikarang Listrindo (CL). “PT MAN adalah anak perusahaan PT Modernland Realty yang dikelola oleh keluarga Charles Honoris dari PDIP. Luntungan Honoris adalah ayahnya,” tulisnya.

Seraya dengan isu pagar laut, jejak digital Charles yang lain juga dibeberkan di jagat maya. Salah satunya soal hubungannya dengan pengusaha Samadikun Hartono. Kedekatan keduanya adalah sebagai keponakan dan paman.

Nama Charles sempat jadi perbincangan pada April 2016 ketika Samadikun Hartono, yang pernah jadi buron kasus BLBI, tertangkap. Kala itu, Charles membantah ada hubungan bisnis dengan pamannya tersebut.

“Teman-teman, saya tidak bisa menyangkal bahwa Samadikun adalah paman saya. Ini adalah fakta yang tidak pernah saya tutupi. Namun kami tidak ada keterkaitan usaha apa pun saat ini dengan yang bersangkutan, terlebih lagi terkait dengan pidana korupsi yang bersangkutan,” ujar Charles di Jakarta, Jumat (22/4/2016).

Bahkan Charles mengaku senang pamannya ditangkap, dia sebut sebagai momentum untuk memperkuat upaya pemberantasan korupsi. Dia lega tak lagi diganggu soal pamannya itu. “Buat saya pribadi ada suatu kelegaan tersendiri dengan kepulangan yang bersangkutan di mana saya tidak lagi tersandera dengan isu ini sehingga saya bisa maksimal menjalankan tugas-tugas saya sebagai anggota DPR RI,” ungkapnya. (an)

Topik:

Pagar Laut Charles Honoris PDIP