"HOREG" di Pendhapa Art Space

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 15 Februari 2023 11:58 WIB
Oleh: Gatot Eko Cahyono/Pemerhati seni dan Pemred monitorindonesia.com "HOREG" dalam bahasa Jawa bisa diartikan riuh, ramai, gonjang-ganjing, dalam kontek tajuk pameran tunggal karya lukisan Chryshnanda Dwilaksana ini adalah yang ramai dalam pikiran, yang mengganggu mengusik pikiran sosok Chryshnanda dalam kancah kehidupan setiap harinya. Respons dari fenomena atau peristiwa kehidupan manusia dalam setiap aktivitasnya, kejadian-kejadian yang mengundang pemikiran untuk dieksplorasi dieksekusi divisualkan dalam sebuah karya seni, yaitu lukisan. Sosok perjalanan proses kreatif seorang Chryshnanda di dalam olah rasa olah pikir berkesenian pada karya seni lukis, sudah dari tahun 1981 di Magelang, manakala bersama kawan-kawannya bergabung dalam sebuah sanggar lukis. Dalam perjalannya hingga menjadi seorang pejabat perwira Polri berbintang satu sebagai Dirut Korlantas di Jakarta pun, masih bisa menyisihkan waktu untuk aktif melukis, bahkan dengan ukuran yang besar. Sosok Chryshnanda boleh dikatakan manusia multitalenta, manakala selain melukis juga rajin menulis, menyoroti peristiwa, kejadian pada "poleksosbud" bahkan sisi kemanusiaan yang mengundang keprihatinan bersama. Tak sekedar melukis atau menulis, namun di sisi lain adalah merupakan refleksi olah pikir dan oleh rasa. Ada benang merah, yaitu suatu pesan penting yang disampaikan melalui tulisan atau pun karya lukisnya. Sebuah rekam jejak kehidupan melalui karya. [caption id="attachment_523068" align="aligncenter" width="394"] Judul: Sesuka sukanya, akrilik di kanvas[/caption] Chryshnanda baru saja naik pangkat menjadi bintang dua, namun sosok ini tetap "ndlosor" santun, punya rasa sosial dan humor yang tinggi, dengan pergaulannya yang sangat luas dengan segala lintas kawan. Sosok perwira Polri yang profesional yang punya kompetensi di bidangnya, bahkan tak segan menyuarakan kebenaran, keadilan, menjunjung nilai-nilai kemanusiaan yang paling dalam, menyangkut tugas Polri sebagai pelayan, pengayom, pelindung masyarakat. "HOREG" pameran tunggal lukisan yang ke XI Beberapa bulan yang lalu, Chryshnanda pameran tunggal yang ke X di Bandung dengan tajuk " Mementomori", mengingatkan manusia tentang kematian, manakala dua tahun yang lalu dunia dilanda pandemi COVID 19. Chryshnanda tidak pesimis menghadapi tantangan pandemi, namun justru optimis, tetap menyuarakan harapan dan tetap semangat menghadapi pandemi dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Dalam pameran ini banyak merespons pandemi COVID 19 dengan penuh harapan meskipun penuh keprihatinan. [caption id="attachment_523067" align="aligncenter" width="388"] Judul: Ayo Menari, akrilik di kanvas[/caption] Dalam pameran yang ke XI yang bertajuk "HOREG" ini, ditampilkan sekitar 100 karya lukisan berukuran besar dan kecil, menyuarakan pesan-pesan refleksi dari olah pikir dan olah rasa selama dalam hidupnya. Saya melihat pesan yang disampaikan melalui karya lukisan ini, adalah sebuah fefleksi, ibarat tulisan sebuah "tajuk rencana" dalam sebuah media massa dalam menyoroti peristiwa fenomena kehidupan manusia. Bedanya bahwa fefleksi buah pikir dan rasa ini dieksekusi ke dalam karya seni rupa yaitu lukisan. Refleksi buah pikir dan rasa ini tentu menyangkut sebuah proses kreatif yang panjang, manakala penuh dengan perenungan, kontemplasi bahkan pergulatan batin. Pembukaan pameran lukisan "HOREG" Prof Dr Chryshnanda Dwilaksana M.si yang dikuratori oleh Dr Suwarno Wisetrotomo ini, akan dibuka oleh Kapolda DIY di PENDHAPA ART SPACE, di jalan Ringroad Selatan Yogyakarta. Pameran berlangsung dari 18-28 Februari 2023. Semoga pameran ini ikut meramaikan kiprah dunia seni rupa di Yogyakarta khususnya. Selamat berpameran Prof!