160-an Pasien RS Unair Masih Dievakuasi Pasca Gempa

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 22 Maret 2024 23:32 WIB
Pasien Rumah Sakit Unair Surabaya menjalani perawatan di tenda darurat dengan didampingi keluarganya, Jumat (22/3/2024) malam
Pasien Rumah Sakit Unair Surabaya menjalani perawatan di tenda darurat dengan didampingi keluarganya, Jumat (22/3/2024) malam

Surabaya, MI - Sebanyak 190-an pasien Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) dievakuasi ke luar gedung akibat terjadi gempa beruntun di perairan laut Jawa di Tuban yang terasa hingga Surabaya.

Saat ini, ada sekitar 30-an pasien yang telah dipulangkan karena kondisinya sudah membaik. Sehingga, total yang masih dievakuasi ada sekitar 160-an.

Cahyo Wibisono Manajer Penunjang Medis RS Unair Surabaya mengatakan, hal itu dilakukan sebagi upaya untuk memastikan keamanan pasien, mengigat masih ada potensi terjadinya gempa susulan ke depan.

“Pasien yang sudah baik, tidak ada perawatan khusus, sudah kami pulangkan. Obat sudah kami berikan, sehingga InsyAllah aman untuk pasien,” katanya di halaman RS Unair, pada Jumat (22/3/2024).

Adapun Gempa tersebut berpusat di perairan Tuban, tepatnya di 132 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, dengan kedalaman sekitar 10 kilometer.

Kerusakan yang terjadi di RS Unair mengakibatkan ratusan pasien harus dievakuasi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya pun telah mendirikan tenda darurat untuk tempat perawatan sementara pasien RS Unair.
 
"Petugas BPBD telah membangun tenda darurat di halaman RS Unair. Tenda tersebut langsung diisi oleh pasien yang telah dievakuasi pascagempa susulan terjadi," kata Kepala BPBD Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro. 
 
BPBD Kota Surabaya pun menyiagakan personel di sekitar tenda darurat tersebut untuk mengantisipasi jika kembali terjadi gempa susulan. Ada ratusan pasien RS Unair yang terpaksa dievakuasi ke tenda darurat setelah terjadinya gempa susulan dengan magnitudo 6,5.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Jawa Timur, Gatot Soebroto mengungkapkan, hingga saat ini telah terjadi 60 kali gempa susulan yang berpusat di 132 kilometer timur laut Kabupaten Tuban. 

Dari puluhan kali gempa yang terjadi, ada dua yang menonjol. Yakni terjadi pada pukul 11.22 dengan magnitudo 6.0 dan pada pukul 15.52 WIB dengan magnitudo 6.5. "Gempa susulan atau aftershock, hingga saat ini telah terjadi gempa susulan sebanyak 60 kali," tandasnya.