Banjir Bandang Terjang Libya, 2.000 Orang Tewas

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 12 September 2023 07:27 WIB
Jakarta, MI - Pihak berwenang di Libya timur mengatakan sedikitnya 2.000 orang tewas, dan ribuan lainnya hilang setelah banjir bandang menerjang kota Derna menyusul badai besar dan hujan. Ahmed Mismari, juru bicara Tentara Nasional Libya (LNA) yang menguasai Libya timur, mengatakan dalam konferensi pers yang disiarkan televisi bahwa bencana itu terjadi setelah bendungan di atas Derna runtuh, “menyapu seluruh lingkungan dengan penduduknya ke laut”. Mismari menyebutkan jumlah orang hilang sebanyak 5.000 hingga 6.000 orang. Sebelumnya pada hari Senin (11/9), kepala kelompok bantuan Bulan Sabit Merah di wilayah tersebut mengatakan jumlah korban tewas di Derna mencapai 150 orang dan diperkirakan akan mencapai 250 orang. Libya secara politik terbagi antara timur dan barat dan layanan publik telah hancur sejak pemberontakan yang didukung NATO pada tahun 2011 yang memicu konflik bertahun-tahun. Pemerintahan yang diakui secara internasional di Tripoli tidak menguasai wilayah timur. Di Tripoli, Dewan Kepresidenan yang beranggotakan tiga orang dan berfungsi sebagai kepala negara di negara yang terpecah belah tersebut meminta bantuan komunitas internasional. “Kami menyerukan negara-negara persaudaraan dan sahabat serta organisasi internasional untuk memberikan bantuan,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (12/9). Osama Hamad, kepala pemerintahan yang berbasis di wilayah timur, mengatakan kepada televisi lokal bahwa lebih dari 2.000 orang tewas dan ribuan lainnya hilang. Setelah menghantam Yunani pekan lalu, Badai Daniel menyapu Mediterania pada hari Minggu, membanjiri jalan-jalan dan menghancurkan bangunan-bangunan di Derna, dan menghantam permukiman lain di sepanjang pantai, termasuk kota Benghazi terbesar kedua di Libya. Video Derna menunjukkan arus deras yang mengalir melalui pusat kota di mana sebelumnya terdapat saluran air yang jauh lebih sempit. Bangunan-bangunan yang hancur berdiri di kedua sisi. Televisi Almostkbal di Libya Timur menyiarkan rekaman yang menunjukkan orang-orang yang terdampar di atap kendaraan mereka meminta bantuan dan air menghanyutkan mobil. “Jumlah korban hilang berjumlah ribuan, dan korban tewas melebihi 2.000 orang,” kata Osama Hamad kepada al-Masar TV. “Seluruh lingkungan di Derna telah hilang, bersama dengan penduduknya… tersapu air.” Mismari mengatakan, tujuh anggota LNA tewas akibat banjir tersebut.