BRIN: Eksplorasi Kekayaan Laut Dalam Indonesia Sangat Minim

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 22 Februari 2022 11:34 WIB
Monitorindonesia.com - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan riset kelautan dan samudra khususnya di laut dalam masih sangat minim baik dari aspek pengungkapan kekayaan hayati dan non-hayati maupun aspek fenomena oseanografi. Padahal, 60 persen perairan Indonesia merupakan laut dalam, sehingga masih menjadi peluang dan tantangan besar bagi seluruh pihak terutama periset di Indonesia untuk mengungkap berbagai potensi laut Indonesia dan memanfaatkannya secara maksimal bagi kesejahteraan bangsa. "Masih banyak misteri dan masih banyak potensi yang tersembunyi, itu yang kita yakini seperti itu, yang harus banyak di riset karena 60 persen perairan Indonesia kan adalah laut dalam," kata Handoko dalam acara peresmian gedung Laboratorium Terpadu Riset Oseanografi (Laterio) di Jakarta, Selasa (22/2/2022) dilansir Antara. Handoko menuturkan masih banyak potensi kelautan atau maritim Indonesia yang belum terungkap dan termanfaatkan khususnya terkait laut dalam. Itu dikarenakan riset di laut dalam membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan infrastruktur strategis pendukung. Salah satu infrastruktur penting yang sudah disiapkan BRIN dan bisa dimanfaatkan secara global adalah Laterio di Kawasan Ancol, Jakarta, yang dilengkapi dengan peralatan terkini dan canggih untuk mendukung riset penemuan kekayaan laut Indonesia. Keberadaan Laterio akan memegang peranan strategis dalam memperkuat riset pengungkapan dan pemanfaatan potensi kekayaan laut Indonesia yang dinilai Handoko saat ini masih banyak tersembunyi dan belum dieksplorasi secara optimal. Pada akhirnya, potensi kekayaan maritim Indonesia diharapkan dapat terungkap dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran masyarakat Indonesia. "Semoga ini jadi awal yang baik bagi kita semua untuk meningkatkan riset oseanografi tidak hanya di BRIN tapi di Indonesia secara keseluruhan melibatkan setidaknya 88 Fakultas Kelautan yang ada di Tanah Air kita," ujar Handoko. [tar]

Topik:

BRIN kekayaan laut

Berita Sebelumnya

Kemendag Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng untuk Jaga Ketersediaan dan Stabilitas Harga

Berita Selanjutnya

Dukung Pariwisata Super Prioritas dan KTT G20, PLN Resmikan Listrik Tanpa Padam di Labuan Bajo

Berita Terkait

Hukum
Surat Perintah Tugas Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Nomor: Prin-884/F.2/Fd.1/04/2024 tanggal 25 April 2024. (Foto: Dok MI)

Pengusutan Dugaan Korupsi BRIN: Kejagung 'Tiarap", Laksana Tri Handoko Blokir WhatsAap Jurnalis

9 September 2025 14:04 WIB

Monitor Hukum
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dan Surat Perintah Tugas Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Nomor: Prin-884/F.2/Fd.1/04/2024 tanggal 25 April 2024 (Foto: Kolase MI)

Mengingat Lagi Dugaan Korupsi BRIN 2021-2022: Tak Kunjung Jelas Siapa Pelakunya!

17 Agustus 2025 20:58 WIB

Hukum
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) (Foto: Dok MI/La Aswan)

Kejagung Diminta Tak Ciut Usut Dugaan Korupsi di BRIN TA 2021-2022

1 April 2025 21:45 WIB

Hukum
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) (Foto: Dok MI/La Aswan)

Kejagung Usut Korupsi di BRIN, Siapa Bakal Terjerat?

30 Maret 2025 13:42 WIB

Monitor Hukum
Jaksa Agung ST Burhanuddin (Foto: Dok MI)

Monitor Korupsi Tak Kunjung Tuntas di Kejagung: PLN hingga BRIN

23 Februari 2025 01:01 WIB

Ekonomi
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) (Foto: Dok MI)

BRIN Pangkas Anggaran Rp1,42 Triliun, Fasilitas Pimpinan Dihapus

13 Februari 2025 16:40 WIB