Dukung Pariwisata Super Prioritas dan KTT G20, PLN Resmikan Listrik Tanpa Padam di Labuan Bajo

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 22 Februari 2022 16:06 WIB
Labuan Bajo, Monitorindonesia.com - PLN menerapkan proyek percontohan layanan listrik tanpa padam atau zero down time (ZDT) di kawasan Wisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Dirut PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, ZDT merupakan layanan premium PLN untuk mendukung program pemerintah yang menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas. Ini juga untuk menyambut peserta KTT G20 pada 2022 dan ASEAN Summit di 2023. Labuan Bajo telah dipastikan menjadi salah satu site visit peserta KTT G20. "PLN diamanahkan pemerintah untuk mengawal kesuksesan acara tersebut," kata Darmawan. Pelanggan pertama yang mendapatkan layanan ZDT adalah Hotel Sylvia. Pelanggan akan menikmati listrik terandal dibandingkan yang sudah ada. "Listrik tanpa kedip diharapkan meningkatkan kepercayaan investor dan negara-negara yang berkunjung," kata dia. Soal keunggulan layanan, Darmawan menguraikan, pelanggan mendapatkan prioritas menyala ketika terjadi gangguan pembangkit atau jaringan meluas. Juga tidak ada pengurangan daya jika terjadi defisit daya pada sistem, ditambah layanan privat dan cepat dari petugas khusus PLN. "Ada 12 pelanggan eksisting yang akan migrasi ke ZDT, Hotel Sylvia dengan Tarif B3 daya 555 KVA sudah komit untuk beralih ke Layanan ZDT," ungkapnya. Kemudian Hotel La Prima, Bintang Flores Hotel, Hotel Jayakarta, Bandara Komodo, Terminal Multi Purpose Pelindo III, Rumah Sakit Siloam, Denny Square, PT Prima Pratama Citra, Plataran Komodo, PT Indo Ferry Property, dan PT Tribali Manunggal Jaya. ZDT Labuan Bajo telah direncanakan sejak 2020, menggabungkan konsep peningkatan keandalan tenaga listrik di pelanggan yang dibarengi dengan peningkatan pendapatan bagi PLN. Direktur Bisnis Regional Sulawesi Maluku Papua dan Nusa Tenggara PLN, Adi Priyanto menambahkan, dalam ZDT, suplai listrik ke pelanggan didapat dari dua sumber penyulang atau lebih yang berbeda dan beroperasi secara paralel. Dengan begitu, apabila salah satu sumber atau penyulang listrik mengalami gangguan, pelanggan tetap menyala karena masih mendapatkan suplai dari sumber lain. Adi menambahkan PLN juga meningkatkan sarana pendukung kelistrikan dengan penambahan trafo 30 MVA di GI Labuan Bajo dan juga pembangunan transmisi line GI Labuan Bajo - PLTMG Rangko. "Langkah ini makin memperkuat interkoneksi sistem kelistrikan Flores yang memastikan kecukupan suplai listrik ke kawasan Labuan Bajo," ujar Adi. Untuk itu PLN menggelontorkan investasi lebih Rp 84 miliar membangun infrastruktur kelistrikan dan pendukungnya dan pertama kali diaplikasikan di NTT dan di Indonesia Timur, yaitu Labuan Bajo. PLN juga melakukan rekonfigurasi konstruksi jaringan listrik saluran kabel tanah di Kawasan Super Prioritas Labuan Bajo, yang meliputi Puncak Waringin, Kampung Ujung, Marina, Kampung Tengah, Jl Pantai Pede, dan kawasan Perhotelan. Ketua Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Shana Fatina menilai langkah PLN dalam meningkatkan sistem kelistrikan di NTT, khususnya di Labuan Bajo mampu meningkatkan kepercayaan serta daya tarik investor untuk bisa masuk ke Labuan Bajo. "Saat ini Labuan Bajo merupakan destinasi wisata super prioritas, di mana semua mata tertuju pada Labuan Bajo. Dengan dukungan kelistrikan yang andal dari PLN maka pariwisata di Labuan Bajo bisa lebih menarik wisatawan dan investor," ujar Shana. Alief Khunaefi, GM Hotel Silvia mengapresiasi listrik tanpa kedip yang mampu meningkatkan layanan pelaku pariwisata kepada pelanggan. "Apalagi, Labuan Bajo didapuk menjadi beberapa event internasional, sehingga peningkatan keandalan listrik mampu meningkatkan layanan perhotelan dan instrumen pariwisata lain kepada masyarakat," ujar Alif. [tar]

Topik:

-