PSSI Dapat Dana Rp 665 M untuk 2025, Tapi Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 13 Oktober 2025 2 jam yang lalu
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (Foto: Dok MI/Ist)
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (Foto: Dok MI/Ist)

Jakarta, MI - Kegagalan Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026 bisa menjadi momentum bagi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia untuk melakukan evaluasi menyeluruh. 

Perjuangan mengejar tiket ke putaran final di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, tahun depan, terhenti sampai di putaran keempat.

Tim sepak bola Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert dipastikan tersingkir setelah kalah 0-1 dari Irak pada laga kedua Grup B di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Minggu dini hari WIB, 12 Oktober 2025. 

Hasil itu membuat skuad Garuda berada di dasar klasemen grup ini dengan tanpa poin, menyusul kekalahan 2-3 dari Arab Saudi pada laga sebelumnya di stadion yang sama, Kamis lalu.

Arab Saudi dan Irak yang akan bertanding memperebutkan tiket lolos ke putaran final saat keduanya berhadapan untuk laga keduanya di Grup B pada Rabu dinihari WIB. 

Pemenang akan langsung maju ke Piala Dunia, dan tim yang kalah maju ke babak kelima atau playoff. Sementara, Indonesia yang ada di urutan ketiga grup langsung tersingkir.

Supriyono Prima, mantan pemain jebolan PSSI Primavera, yang kini aktif sebagai komentar sepak bola, saat ini waktunya bagi PSSI untuk berpikir jernih. Dia mengingatkan agar PSSI tidak kelabakan. Selain itu, ia menekankan bahwa membangun sepak bola tidak bisa instan. 

PSSI yang memiliki Direktur Teknik Timnas Indonesia Alexander Zwiers dari Belanda, menurut dia, harus merapikan agendanya. Ia mengatakan perlu disusun target jangka pendek, menengah, dan panjang sebagai persiapan lolos Piala Dunia 2030. Mengejar target itu harus diikuti elaborasi pemain muda diaspora dan pemain yang bermain di kompetisi dalam negeri.

Supaya hasil sepak bola Indonesia ke depan lebih baik, kata dia, PSSI harus secepatnya melakukan evaluasi menyeluruh, mengambil sikap tegas dan bertanggung jawab atas kegagalan di ronde empat Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini. 

"Mengambil tindakan tegas kepada coach Patrick Kluivert dalam kegagalan membawa timnas kita," kata Supriyono saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan, Minggu (12/10/2025).

Kluivert ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 8 Januari lalu. Mantan penyerang Barcelona dan Timnas Belanda ini dipilih sebagai pengganti juru taktik asal Korea Selatan Shin Tae-yong yang dipecat setelah menukangi skuad Garuda dalam lima tahun terakhir. Salah satu tugas yang dibebankan kepadanya adalah membawa tim Merah Putih lolos ke Piala Dunia 2026.

Analis sepak bola, Kesit Budi Handoyo, menekankan bahwa butuh proses dan waktu panjang untuk mencapainya. "Tidak instan seperti yang dilakukan sekarang," katanya, Minggu (12/10/2025).

Timnas Indonesia memang memiliki para pemain diaspora yang bermain di klub-klub Eropa. Tapi, mereka perlu waktu untuk lebih sering berkumpul dan bertanding bersama sebagai tim agar padu dan kompak.  

"Kita semakin tahu kekuatan mereka, maka di situlah kemudian kita bisa menumbuhkan optimisme. 'Oh, tim ini bisa'. Kalau sekarang kan tidak, kita seperti gambling. Oh, hari ini kita lawan ini. Wah, berat nih, tidak bisa. Besok lagi, oh, lawan ini kita bisa," kata Kesit. "Jadi masih fluktuatif sifatnya, tidak ajek, tidak konsisten."

Persiapan Timnas Indonesia yang baru berkumpul dua hari menjelang pertandingan pertama putaran keempat babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi hal yang dia soroti. Dengan waktu yang singkat, kata dia, akan sulit memadukan kekompakan pemain. 

Ketika waktu minim untuk menyiapkan pemusatan latihan, maka pelatih harus mencari solusi bagaimana seluruh pemain berlatih bersama.

"Itu kan mengulang peristiwa ketika kita kalah melawan Australia. Tidak seluruh pemain hadir di waktu bersamaan. Bahkan di ronde keempat ini, kita tahu sendiri ada pemain yang baru hadir dua hari menjelang pertandingan. Jadi untuk latihan memadukan kekompakan, walau sebelumnya sudah bermain bersama, itu tidak optimal," ungkapnya.

Persiapan prospek lolos Piala Dunia 2030 harus dilakukan dengan matang. Pemain harus sering berkumpul, mengikuti pertandingan bersama, uji coba internasional dengan berbagai tim kuat. 

Tujuannya, dengan begitu antara sesama pemain saling terbiasa serta semakin kompak untuk mencapai target yang disiapkan sejak jauh hari. "Kita akan mempunyai keyakinan lebih dalam terhadap tim ini karena kita rutin melihat mereka," tukasnya.

PSSI dapat Rp 665 M untuk tahun 2025

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengumumkan PSSI mendapatkan pendanaan sebesar Rp 665 miliar untuk tahun 2025. Pendanaan ini bertujuan mendukung pengembangan berbagai program PSSI dan Timnas Indonesia dalam upaya meningkatkan prestasi sepakbola di tanah air.

Dari total anggaran tersebut, sekitar Rp 438 miliar diperoleh melalui kerjasama dengan sponsor, hak media, penjualan tiket, merchandise, dan sumber pendanaan lainnya.

Di samping itu, PSSI juga sudah mendapatkan komitmen dari pemerintah, yang disampaikan langsung Presiden Prabowo Subianto, sebanyak Rp 227 miliar. 

PSSI menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan berbagai pihak yang ikut membantu pendanaan sepakbola nasional.

"Kami menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada pemerintah, terutama Presiden Prabowo yang besar perhatian terhadap sepakbola Indonesia agar terus berprestasi, sponsor, dan media, serta semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam upaya mentransformasi sepakbola di Indonesia," kata Erick Thohir, Kamis (12/12/2024) silam.

Alokasi anggaran tersebut akan digunakan untuk program Timnas di tahun 2025 yang diperkirakan mencapai sekitar Rp 350 miliar dan sisanya untuk program lainnya di PSSI.

Anggaran Timnas ini akan dialokasikan untuk persiapan beberapa Timnas, seperti Timnas Senior, U-23, U-20, dan U-17 yang akan berlaga di Piala Asia 2025 dan khususnya Timnas Senior untuk Kualifikasi Piala Dunia serta program TC jangka panjang bagi Timnas putri untuk kategori senior dan junior. Namun, kebutuhan anggaran ini belum termasuk untuk program Timnas Futsal dan Timnas Bola Pantai.

"Kami sadar bahwa anggaran ini mungkin tidak sebanding dengan yang dimiliki oleh negara-negara seperti Jepang atau Saudi. Namun, kami sepakat untuk memanfaatkan dana ini dengan sebaik-baiknya. Kami telah melihat hasil yang nyata, di mana hampir semua kelompok umur Timnas berhasil lolos ke Piala Asia," jelas Erick Thohir.

Sementara itu, total kebutuhan anggaran untuk program Timnas pada tahun 2025 diperkirakan mencapai Rp 350 miliar. Anggaran ini akan dialokasikan untuk pengembangan beberapa kelompok umur, yaitu Timnas Senior, Timnas U-23, Timnas U-20, Timnas U-17, Timnas Putri (Senior dan Junior).

Hanya saja kebutuhan anggaran ini belum termasuk untuk program Timnas Futsal dan Timnas Bola Pantai. Erick Thohir menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada pemerintah, media, serta semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam upaya mentransformasi sepakbola di Indonesia.

"Kami sadar bahwa anggaran ini mungkin tidak sebanding dengan yang dimiliki oleh negara-negara seperti Jepang atau Saudi. Namun, kami sepakat untuk memanfaatkan dana ini dengan sebaik-baiknya," tutur Erick Thohir.

"Kami telah melihat hasil yang nyata, di mana hampir semua kelompok umur Timnas berhasil lolos ke Piala Asia. Semoga upaya untuk menaikkan ranking FIFA, untuk Putra ke-100 dan untuk Putri ke-50 bisa terwujud," pungkasnya.

Topik:

Piala Dunia Timnas Indonesia PSSI