US Treasury Terbang, Harga Emas Melandai

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 24 Oktober 2023 20:48 WIB
Ilustrasi Emas Fine Gold (Foto : Pexels)
Ilustrasi Emas Fine Gold (Foto : Pexels)

Jakarta, MI - Setelah kenaikan imbal hasil Treasury AS, harga emas kembali turun. Selain itu, harga emas juga turun sebagai akibat dari aksi profit taking.

Harga emas di pasar spot jatuh 0,43% pada Senin (23/10), memutus tren positif setelah menguat 3,2% dalam empat hari sebelumnya.

Pada pagi hari, harga emas menguat 0,04% pada perdagangan Selasa, 24 Oktober 2023, pukul 06:24 WIB.

Harga emas turun kemarin setelah imbal hasil US Treasury 10 tahun melesat ke 4,84%. Ini sedikit lebih rendah dari level sebelumnya, yang menembus 4,92%, tetapi masih di level tertinggi dalam 16 tahun terakhir.

Indeks dolar juga terus melaju kencang ke 105,54, lebih tinggi dari penutupan hari sebelumnya, 106,16.

Harga emas meningkat karena dolar AS naik, membuatnya lebih mahal untuk diinvestasikan. Selain itu, karena emas tidak menawarkan imbal hasil, kenaikan imbal hasil US Treasury membuatnya tidak menarik.

"Pasar pada dasarnya butuh konsolidasi setelah rally panjang selama dua pekan. Ini adalah hal yang wajar. Pelaku pasar juga perlu melihat apa yang terjadi di pasar saat ini, termasuk imbal hasil," kata Ole Hansen, analis dari Saxo Bank, dikutip dari Reuters.

Harga emas terbang 8,12% dari US$ 1.832,26 ke posisi US$ 1981, 005 pada akhir pekan lalu imbal hasil perang. Emas sebagai aset aman kembali dicari di tengah ketegangan geopolitik.

David Meger, analis dari High Ridge Futures, menjelaskan status emas sebagai aset akan menjadi faktor penopang emas salaam perang memanas,

"Ada ketegangan geopolitik dan ketidakpastian di Timur Tengah akan terus menopang emas ke depan," tutur Meger. (Ran)