OJK Sebut Kenaikan Suku Bunga BI Direspon Negatif Investor

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 27 Oktober 2023 06:57 WIB
Logo Bank Indonesia (Foto : Reuters)
Logo Bank Indonesia (Foto : Reuters)

Jakarta, MI - Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), minat investor masuk ke pasar modal dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi enam persen. Ini terlihat dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir.

"Tentunya ada sedikit koreksi, per 23 Oktober indeks mengalami koreksi di level 6.741 atau melemah sebesar 1,6 persen secara year to date," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi kepada Wartawan, Kamis (26/10).

Pasar menanggapi kebijakan BI menaikkan suku bunga dengan negatif karena mayoritas emiten sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga. IHSG telah turun 1,93% dalam satu pekan terakhir.

Menurut Inarno, perubahan indeks juga dipengaruhi oleh perasaan global. Tidak dapat dipungkiri bahwa perekonomian Indonesia juga akan terpengaruh oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di Eropa dan Timur Tengah.

Inarno meminta para investor untuk lebih memahami ekonomi global karena peristiwa global yang dapat memengaruhi kinerja perusahaan dan harga saham.

OJK akan terus mengawasi kondisi pasar modal dan perekonomian Indonesia, kata Inarno. "Jika diperlukan, otoritas akan mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi."

Irvan Sudandy, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, optimistis bahwa kinerja IHSG akan positif sampai akhir tahun. Dia mengakui bahwa gejolak geopolitik dan kenaikan suku bunga BI cukup mempengaruhi gerak IHSG, tetapi dia juga mengakui volatilitas pasar saham yang wajar.

Irvan berkata, "Kami berharap pasar terus positif, biasanya ketika IHSG turun, jika dilihat sebenarnya belum ada isu baru lagi."

Sebagai informasi, dalam lima tahun terakhir, jumlah investor di pasar modal telah meningkat empat kali lipat menjadi 11,83 juta Single Investor Identification (SID), dengan kapitalisasi pasar mencapai 10.670 triliun.(Ran)