BUMN Masih Hitung Utung-Rugi soal Divestasi Saham PT Vale Indonesia

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 28 Oktober 2023 20:20 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Kementerian BUMN/MI)
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Kementerian BUMN/MI)

Jakarta, MI - Penawaran divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk, sebesar 14 % kepada investor nasional atau pemerintah hingga saat ini masih belum jelas. Walaupun, sebelumnya Vale Indonesia telah melakukan divestasi sebesar 40%.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, mengatakan, pihaknya masih mempelajari mengenai untung-rugi rencana divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk tersebut. 

"Kita jangan terus iya iya saja, sebenarnya tidak tidak saja, Jadi, saya harus pelajari dulu," kata Erick kepada wartawan di Jakarta Sabtu.(28/10). 

Erick menambahkan, Pemerintah Indonesia melalui BUMN MIND ID terbuka terhadap rencana divestasi saham tersebut.

Akan tetapi, menurut Erick, keputusan divestasi saham juga harus dipertimbangkan secara matang agar Indonesia mendapat keuntungan secara penuh.

"Jangan sampai yang di-divestasi pinggir-pinggir, tapi tengahnya tetap dikontrol terus tidak ada efisiensi me-mining ke depan," ujar Erick.

Dia mengingatkan bahwa saat ini industri baterai untuk kendaraan listrik (electric vehicle) tengah bertumbuh Indonesia sendiri menyimpan sumber daya mineral yang kaya sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik seperti nikel, kobalt, hingga mangan

Oleh sebab itu, jangan sampai rencana divestasi perusahaan tambang Vale tersebut dilakukan dengan setengah hati.

"Jadi kita sedang pelajari hal-hal Vale. Kita mendorong kerja sama Vale dengan Ford, dengan Volkswagen. Tapi juga kita tak tutup mata kalau divestasi Vale itu baik di lahan yang diberikan kembali kepada negara. Tapi kalau ownership kita oke, kita cari hal hal positif," kata Erick.

Masa operasi dan kontrak Vale Indonesia diketahui akan berakhir pada 28 Desember 2025. Divestasi Vale dilakukan pemerintah Indonesia demi kepentingan nasional. Hal ini seiring dengan rencana hilirisasi dan industrialisasi yang dilakukan pemerintah. (Han)