Turun ke Kampus, OJK Khawatir Pinjol Rusak Masa Depan Generasi Muda

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 14 November 2023 09:24 WIB
Ilustrasi Pinjaman Online Ilegal (Foto: Shuterstock)
Ilustrasi Pinjaman Online Ilegal (Foto: Shuterstock)

Jakarta, MI - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau kini menggiatkan pembekalan literasi keuangan di kampus kampus atau perguruan tinggi. Hal tersebut akibat  kasus pinjaman online (pinjol) makin marak menyasar kalangan  mahasiswa, OJK khawatir pinjol merusak masa depan generasi muda.

"Karena itu untuk menghindari jumlah mahasiswa menjadi korban pinjol maka literasi keuangan harus mereka pahami," kata Ketua Lembaga Riau Research Center (R2C), Adlin Sambuaga kepada wartawan, di Pekanbaru, Senin (13/11).

Kebijakan OJK dalam menggiatkan literasi keuangan kepada mahasiswa berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh Lembaga R2C dengan melibatkan 974 responden mahasiswa Universitas Riau, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Politeknik Caltex Riau dan Universitas Islam Riau.

Dari 974 orang yang disurvei, 92 persen menyatakan bahwa orang tua atau keluarga mereka menanggung semua biaya kuliah mereka. Sebuah survei menunjukkan bahwa harga barang naik membuat hidup di Pekanbaru semakin sulit.

"Sebanyak 52 persen responden menyatakan telah melihat teman akrab terjerumus dalam judi online, sementara 22 persen mengetahui ada yang terjerat pinjaman online. Kedua perilaku ini dianggap destruktif dan mengancam masa depan anak muda,” kata Adlin Sambuaga.

Meskipun pinjaman online dapat menjadi solusi finansial, katanya lagi, OJK menyoroti risiko penggunaan pinjol ilegal.

"Paling mudah sebelum memutuskan untuk menggunakan Pinjol sebaiknya konfirmasi ke OJK, silahkan tanya mana Pinjol yang legal dan ilegal. Cara paling gampang itu, pastikan dulu ke OJK," katanya.

OJK Riau telah menangani masalah judi online dengan menutup sejumlah rekening terlibat dalam kegiatan tersebut. Meskipun demikian, mereka mengakui adanya celah yang memungkinkan aktivitas tersebut kembali muncul.(Ran)