Kementan Sebut Harga Cabai Naik Bukan Karena Kurang Produksi

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 14 November 2023 11:28 WIB
Ilustrasi Cabai (Foto: Shutterstock)
Ilustrasi Cabai (Foto: Shutterstock)

Jakarta, MI - Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan kenaikan harga cabai bukan disebabkan oleh kurangnya produksi, tetapi produksi yang tidak merata. Bahkan beberpa daerah surplus produksi cabai.

Plt Sekretaris Jenderal Kementan Prihasto mengatakan produksi cabai secara tahunan sebenarnya cukup. Namun, produksinya tidak merata di setiap waktu dan daerah.

"Cuma memang fluktuasi antar waktu sama antar daerah. Ada (daerah) yang surplus, ada yang defisit. Tapi pada dasarnya produksi cabai nasional cukup," katanya kepada wartawan di Gedung DPR, Senin (13/1).

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), produksi cabai yang berlebihan akan didistribusikan ke pasar induk Jakarta untuk mengatasi kenaikan harga.

Menurut I Gusti Ketut Astawa, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, daerah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah adalah wilayah yang memiliki kelebihan pangan.

Selain itu, Bapanas menyiapkan ruang penyimpanan dingin (cold storage) di sentra produksi untuk memungkinkan penyimpanan cabai lebih lama selama panen yang melimpah.

" Dengan cold storage, masa simpan cabai ditargetkan bisa sampai tiga bulan.Sehingga saat masa panen raya atau panen melimpah, harga relatif masih wajar. Sehingga ke depan harga tetap bisa dikendalikan," pungkasnya.(Ran)