Nestle PHK Ratusan Karyawan, Buruh Lakukan Aksi

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 15 November 2023 19:05 WIB
Aksi Buruh Memprotes PHK dari Pabrik Nestle (Foto: WartaBromo)
Aksi Buruh Memprotes PHK dari Pabrik Nestle (Foto: WartaBromo)

Jakarta, MI – Saat ini, kinerja pasar industri makanan dan minuman tengah mengalami pelemahan sehingga efisiensi karyawan tak terhindar. PT Nestle Indonesia baru-baru ini melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan di Pabrik Nestle Kejayan (SBNIK).

Keputusan tersebut mengundang kekecewaan yang berujung aksi demokrasi para pekerja di Kantor Pusat Nestle Indonesia Jakarta dan Pabrik Nestle Indonesia Kejayan, pada Senin (13/11) lalu. 

Presiden Federasi Serikat Buruh Makanan dan Minuman (FSBMM) Dwi Haryoto mengatakan aksi demonstrasi SBNIK dilakukan untuk memastikan pekerja yang terkena PHK diperlakukan secara adil dan diberikan kesempatan dalam program efisiensi.

"Efisiensi itu dapat dimengerti, tetapi harus bersifat sukarela dalam hal ini, bukan dipaksa. Namun, pekerja berharap mereka diberikan kesempatan untuk tetap bekerja," kata Dwi kepada wartawan, Rabu (15/11).

Menurut Dwi, PT Nestle Indonesia tidak mempromosikan paket sukarela terkait efisiensi ini. Padahal, semestinya dilakukan diskusi jauh-jauh hari, tidak langsung serta merta melakukan PHK dalam waktu singkat.

 Dwi menyebutkan bahwa Nestle Indonesia berjanji akan memberikan pesangon dan penghargaan masa kerja terkait PHK. Di sisi lain, dia menampik alasan Nestle melakukan PHK karena kondisi pasar yang melemah.

"Pasar makanan dan minuman, terlebih produk Nestle masih cukup bagus, karena produk yang dihasilkan dan dijual merupakan produk kesehatan yang dibutuhkan banyak masyarakat," ujarnya.

PHK yang dilakukan kepada 126 karyawan pada 31 Oktober 2023 lalu. Nestle menyebut langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari transformasi bisnis yang dilakukan perusahaan.

 "Dengan sangat menyesal, beberapa peran karyawan akan terdampak sebagai hasil dari perubahan ini, di salah satu pabrik kami, Kejayan, dikarenakannya sudah tidak adanya peran di dalam transformasi bisnis ini," kata manajemen PT Nestle Indonesia, dikutip Rabu (15/11). (Ran)