OJK Khawatirkan Turbulensi Ekonomi

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 20 November 2023 14:21 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (Foto: Shutterstock)
Otoritas Jasa Keuangan (Foto: Shutterstock)

Jakarta, MI - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan bahwa ketidakpastian perekonomian global masih akan berlanjut hingga tahun 2024 mendatang. Salah satu yang perlu dikhawatirkan adalah turbulensi ekonomi yang akan terjadi.

"Ke depan harus mewaspadai munculnya Turbulensi yang dapat membawa krisis. Meski kondisi global tidak pasti pemerintah Indonesia optimis pada 2023 pertumbuhan ekonomi 5,2% dengan inflasi dan rupiah masing-masing 2,8% dan 15 ribu," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar di gedung DPR Komisi XI, Senin (20/11).

Mahendra mengungkapkan, guncangan perekonomian global masih akan terus melanda pasca pandemi Covid-19. Sehingga, pada 2024 mendatang perekonomian dunia diperkirakan akan melambat dan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Hal itu diperkuat dari perkiraan IMF yang memperkirakan perekonomian dunia akan tumbuh hanya 2,9%.

Meskipun demikian, kata Mahendra, perekonomian Indonesia dapat tetap tangguh dan bertahan tumbuh di level 5% pada tahun 2024 mendatang.

"Organisasi internasional memprediksi perekonomian Indonesia di kisaran 5% dibandingkan revisi ke bawah negara-negara lain. Indonesia di 2024 diperkirakan revisi ke atas sedikit menjadi 5%," sebutnya.

Ancaman turbulensi ekonomi terjadi karena potensi geopolitik yang makin meningkat, era suku bunga tinggi dan penyesuaian di bank sentral masing-masing negara di dunia sehingga menimbulkan guncangan di negara maju maupun negara berkembang, termasuk Indonesia.(Ran)