Penyebab Motor Listrik Sepi Peminat

Jakarta, MI - Dalam hal penjualan motor listrik subsidi yang masih jauh dari target, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi buka suara. Dari target penjualan 200.000 motor listrik baru, hanya 8.683 unit motor listrik subsidi telah dikirim hingga saat ini.

Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengatakan bahwa pilihan merek tidak memengaruhi kondisi ini secara signifikan.

"Ada nggak barang yang menarik, yang baik, yang reliable dan lain sebagainya. Kalau kita cerita, motor mungkin banyak, ada 17 brand yang TKDN 40%. Namun memang belum ada dominan brand," kata Rachmat, dalam acara Forum Diskusi dan Konferensi Pers Post COP 28, di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Jumat (15/12).

Adapun yang dimaksudnya, merek-merek motor dominan tersebut ialah para pemain-pemain besar yang menguasai pasar Indonesia. Menurutnya, apabila para pemain tersebut turut serta menjajakan kendaraan listrik (electric vehicle/EV), minat pasar akan ikut terkerek naik.

"Biasanya saya beli motornya yang brand xy, atau z. Ini (merek motor listrik) di luar itu. Nah ini juga akan kita lihat, either kita boost beberapa atau, tentu ini bukan tugas pemerintah ya, tapi mungkin nanti perlu branding dulu nih untuk motor-motornya. Hopefully ada old players yang akan ikut masuk dan bisa menggairahkan," ujarnya.

Meskipun demikian, ia yakin bahwa tujuan yang ditetapkan pemerintah dapat dicapai pada tahun depan, karena pemain baru akan masuk di 2024 mendatang.

Berdasarkan data SISAPIRa per 16 Desember 2023, per pukul 21.03 WIB dari 200.000 kuota insentif pembelian motor baru 11,532 motor listrik yang tersalurkan alias terbeli. Sementara itu, ada sebanyak 6.181 dalam proses pendaftaran pembelian dan 403 pembeli dalam proses verifikasi. (Ran)