Peluang Ekonomi, Petani dan PLN Manfaatkan Abu Batu Bara untuk Pupuk

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 18 Januari 2024 16:44 WIB
Abu sisa pembakaran batu bara PLTU bisa dimanfaatkan untuk berbagai sektor, salah satunya sebagai bahan baku cetak konblok. (Foto: ANTARA)
Abu sisa pembakaran batu bara PLTU bisa dimanfaatkan untuk berbagai sektor, salah satunya sebagai bahan baku cetak konblok. (Foto: ANTARA)

Pangkalpinang, MI – Kelompok petani Kepulauan Bangka Blitung (Babel) berkolaborasi dengan Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Wilayah (PLN UIW) Babel, berhasil memanfaatkan abu batu bara di PLTU Airanyir untuk dijadikan pupuk.

Abu sisa pembakaran mengandung nutrisi esensial, seperti fosfor, kalium, dan mikronutrien yang penting untuk perkembangan tanaman, memberikan alternatif pupuk yang seimbang.

"Abu sisa pembakaran batu bara bisa dimanfaatkan menjadi bahan baku keperluan di berbagai sektor, salah satunya di bidang pertanian abu sisa ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk karena dapat meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman," kata Manajer Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan PLN UIW Babel Ganjar Riyadi, di Pangkalpinang, Kamis (18/1).

Selain itu, abu sisa juga bisa digunakan untuk bahan baku sektor industri, seperti pembuatan batako atau konblok, dan bisa juga digunakan sebagai campuran dalam pembuatan beton.

"PLN Babel membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin memanfaatkan abu sisa PLTU Airanyir untuk dimanfaatkan menjadi bahan baku konstruksi dan infrastruktur, sehingga dengan bahan baku gratis dapat meningkatkan pendapatan bagi yang memanfaatkannya," tambahnya.

Ketua Forum Masyarakat Petani (Formap) Babel Muhammad Syarif Hidayatullah menyampaikan terima kasih kepada PLN telah ikut serta dalam ketahanan pangan dalam hal membantu ketersediaan abu sisa dan melatih pemanfaatan untuk dijadikan pupuk.

“Kami telah melakukan riset terhadap lahan pertanian yang akan digunakan, sehingga kebutuhan pupuk majemuk dari pemanfaatan abu sisa pembakaran ini sangat membantu petani menyiapkan media tanam. Selain itu dari sisi ekonomi juga petani sangat terbantu karena harganya relatif murah jika dibandingkan dengan pupuk jenis yang sama di pasaran," kata Syarif.

Menurut ketua Forum Masyarakat Petani (Formap) Babel Muhammad Syarif Hidayatullah, menggunakan abu sisa yang sering dianggap sebagai limbah, pupuk ini dapat menjadi solusi alternatif, karena hemat modal dan berkelanjutan untuk meningkatkan hasil pertanian.

Setelah dikategorikan sebagai limbah yang tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3), abu sisa pembakaran batu bara kini dapat dimanfaatkan masyarakat, ini menjadi solusi inovatif dalam mengurangi dampak lingkungan dan menciptakan peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.