Tom Lembong Siap Adu Data dengan Luhut Tentang Hilirisasi Nikel

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 30 Januari 2024 00:41 WIB
Co-Captain Timnas AMIN (Anies-Muhaimin). (Foto: Instagram @tomlembong)
Co-Captain Timnas AMIN (Anies-Muhaimin). (Foto: Instagram @tomlembong)

Jakarta, MI - Co-Captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Thomas Lembong menanggapi undangan Menteri Koordinator Bidang Maritim Investasi Luhut Binsar Panjaitan untuk datang ke tambang-tambang nikel guna menyaksikan langsung manfaat hilirisasi.

Tom Lembong menyampaikan ia sempat berdiskusi dengan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat berkampanye di Yogyakarta.

"Dan kita diskusi banyak berdua dan Pak Muhaimin sangat welcome, sangat positif terhadap undangan Pak Menko Maritim, yang mungkin juga sekalian mewakili Pak Prabowo. Jadi kita menanggapi sangat positif," ucap Tom di Markas Pemenangan Timnas AMIN di Menteng, Jakarta, Senin (29/1).

Tom menyampaikan kubu AMIN telah menjawab sejumlah kritikan yang disampaikan Luhut terhadapnya.

"Saya kira sudah mulai kita tanggapi satu per satu. Jadi saya kira ini sangat positif bagi publik. Diskusinya terbuka, kita adu data, kita adu analisa. Dan nanti biar masyarakat yang bisa menilai," kata dia.

Cak Imin sebelumnya menyindir Luhut terkait hilirisasi industri tambang nikel. Soal ajakan Luhut untuk mengecek tambang nikel, ia menyatakan siap adu data tentang kemudaratan hilirisasi industri bagi Indonesia.

"Katanya mau adu data, apakah benar jumlah tambang-tambang kita maslahat dan mudaratnya enggak imbang. Ngerti maslahat atau madarat ndak? Jangan-jangan Opung (Luhut) enggak ngerti," kata Cak Imin dalam Rapat Umum Rakyat Jogja Bersama Anies-Muhaimin di Yogyakarta, Senin (29/1).

Ia mengatakan pemerintah menguras cadangan nikel. Hal itu, menurut Cak Imin, membuat harga nikel anjlok dan cadangannya tinggal 15 tahun. Dia menilai pemerintah tidak sabar untuk mengelola nikel, seharusnya pemerintah mengelola nikel dengan memperhatikan keadilan generasi.

"Jangan kamu perkosa alam. Setuju? Pembangunan itu butuh keadilan," ucapnya dia.

Sebelumnya, Luhut menantang Cak Imin membuktikan klaim hilirisasi industri ugal-ugalan. Dia mengundang Imin untuk datang ke tambang-tambang nikel untuk menyaksikan langsung manfaat hilirisasi.

"Kalau dia bilang, Muhaimin mau ketemu saya, dia ada nomor telepon saya. Telepon saja, kapan. Pergi dia sana," kata Luhut di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Jumat (26/1).