Erick Thohir Menolak Wacana Pembubaran BUMN Menjadi Koperasi

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 3 Februari 2024 22:15 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. (Foto: dok setkab)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. (Foto: dok setkab)

 

Jakarta, MI - Menteri BUMN Erick Thohir menolak wacana pembubaran BUMN yang dilontarkan oleh salah satu pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), dan menggantinya dengan Koperasi. Sebab, menurutnya wacana tersebut justru akan membuka lembar masalah baru.

"Sungguh ironis pandangan seperti itu. Jika ingin dibubarkan dan diganti dengan koperasi, maka sama saja memunculkan pengangguran baru di saat semua orang butuh lapangan pekerjaan," kata Erick di Jakarta, Sabtu (3/2).

Erick menerangkan, akan banyak imbas perihal wacana tersebut maka memunculkan pengangguran baru sebanyak 1,6 juta orang yang merupakan pegawai BUMN. Padahal, pengabdian para karyawan BUMN selama ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 5 persen.

"Sangat tidak masuk akal. Apalagi selama ini, para karyawan BUMN sudah menunjukkan hasil kerjanya sebagai agen perubahan dalam menumbuhkan ekonomi Indonesia," ucap Erick.

Lebih lanjut, Erick mengungkapkan sederet sumbangsih BUMN sebagai agen perubahan dan pada tahun 2023 yang telah menghasilkan deviden terbesar dalam sejarah dari BUMN ke negara senilai Rp 82,1 triliun dan telah menjadi pondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini.

"BUMN itu agent of change atau tempat perubahan dengan munculnya banyak investasi awal seperti kereta api, bandara, ataupun saat pandemi Covid dengan membagikan vaksin gratis kepada masyarakat. Yang jelas, jika dibubarkan maka  1,6 juta hilang pekerjaan, ditambah keluarganya, ini menurut saya isu yang tidak sehat," kata Erick.

Erick juga memastikan saat ini, seluruh BUMN  sudah bekerja dengan baik dan penugasan-penugasan yang diberikan pemerintah sudah dilakukan dengan baik.

"Jika dinilai ada kekurangan, memang tidak ada yang sempurna. Tapi  kita lihat hasilnya hari ini sudah terbukti bagaimana BUMN itu bisa untung Rp 250 triliun, sudah  memberikan kontribusi besar, kepada negara yang dipakai untuk program-program yang sedang dilakukan pemerintah, seperti program kesehatan, pangan," jelanya.