Kesejahteraan Guru: Anies akan Angkat 700.000 Honorer, Prabowo Perbaiki Gaji dan Ganjar Sesuaikan UMP

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 5 Februari 2024 03:23 WIB
Anies Baswedan (kiri), Prabowo Subianto (tengah) dan Ganjar Pranowo (kanan) (Foto: MI/Aswan)
Anies Baswedan (kiri), Prabowo Subianto (tengah) dan Ganjar Pranowo (kanan) (Foto: MI/Aswan)

Jakarta, MI - Debat calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) telah digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hari Minggu (4/1) kemarin malam, debat terakhir yang dilakukan oleh tiga capres mengambil tema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi. 

Dalam arena debat muncul pertanyaan "Bagaimana komitmen dan program yang akan dilakukan paslon untuk meningkatkan kesejahteraan serta kompetensi guru dan dosen?"

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan mengatakan akan melakukan percepatan sertifikasi guru, dan pengangkatan 700.000 guru honorer menjadi guru P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

Selain itu, Anies juga menyampaikan program untuk memberikan beasiswa kepada anak dari guru dan dosen serta tenaga pendidik. Ia juga menyampaikan untuk memberi penghargaan dan tunjangan bagi dosen dan peneliti yang berbasis pada kinerja, serta mengurangi beban administrasi.

Sementara itu, Prabowo Subianto Prabowo ingin memperbaiki gaji guru, honorer, hingga penyuluh pertanian. "Kita yakin bahwa pendidikan strategis, kita harus memperbaiki gaji guru, termasuk gaji honorer," kata Prabowo

Di sisi lain, Ganjar Pranowo menyampaikan pengalaman pribadinya saat menjabat gubernur Jawa Tengah. Ia menyampaikan agar guru perlu ditingkatkan gajinya setara upah minimum provinsi atau kabupaten.

"Kala itu, Gaji honorer hanya Rp300.000. Maka Ganjar menaikan gaji mereka menjadi standar UMP/UMK ditambah 10%. "Maka saat itu saya bilang, kasih gaji sesuai dengan UMP Jawa Tengah, UMK yang ada di Jawa Tengah tambah 10%," ucap Ganjar.

Ia juga menggagas salah satu aplikasi di Jawa Tengah terkait dengan bimbingan teknis online, dan pendampingan bantuan kepada guru, dan memanfaatkan teknologi untuk memberikan pengajaran yang bermutu. "Maka ketika praktik baik ini bisa kita lakukan, maka guru akan bisa bekerja dengan baik," kata Ganjar.