Ganjar dan Mahfud Janji Tidak Akan Menaikkan Pajak Jika Terpilih

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 8 Februari 2024 18:35 WIB
Pasangan calon presiden dan wakil presiden no urut 03 Ganjar-Mahfud. (Foto: MI/ZA)
Pasangan calon presiden dan wakil presiden no urut 03 Ganjar-Mahfud. (Foto: MI/ZA)

Jakarta, MI – Pasangan calon presiden dan wakil presiden no urut 03 Ganjar-Mahfud berjanji tidak akan menaikkan pajak untuk menutup beban utang jika mereka terpilih dalam Pilpres 2024.

"Kalau saya ditanya, apakah untuk menghilangkan utang ini pemerintahan Ganjar dan Mahfud mau menaikkan pajak? Tidak, karena pajak itu akan membebani rakyat. Sekarang aturan perpajakannya itu sudah bagus," kata Mahfud dalam acara Tabrak, Prof! di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (7/2).

Mahfud menjelaskan dua hal yang akan dilakukan pemerintahannya nanti ketika mengelola sektor perpajakan.

"Hilangkan korupsi di perpajakan, itu satu. Yang kedua, naikkan tax ratio (rasio pajak). Tax ratio itu kemampuan negara menarik pajak dari mereka yang wajib membayar pajak, tetapi selama ini tidak terjangkau,” ucap Mahfud.

Menurut Mahfud, Rasio pajak di Indonesia saat ini sebesar 10,5 persen dan sudah menutupi kebutuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 82 persen.

"Sekarang tax ratio kita itu, kemampuan kita menarik pajak itu, hanya 10,5 persen. Itu pun sudah menutup 82 persen APBN, itu ditutup dari pajak. Sisanya itu dicari dari lain-lain," jelasnya.

Mahfud menilai, bila rasio pajak Indonesia bisa disamakan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand, misalnya, agar mencapai 14-15 persen, maka keseluruhan kebutuhan APBN bisa terpenuhi.

"Bisa ditutup seluruhnya dari pajak. Malah bisa lebih," ucapnya.

Mahfud juga menyebutkan bahwa penertiban masalah perpajakan nasional menjadi penting.

"Sekarang penertiban terhadap masalah perpajakan nasional ini menjadi sangat penting. Seperti tadi, (Rancangan) Undang-undang Konsultan pajak dan sebagainya, itu perlu kita perhatikan," terang Mahfud.