Moeldoko Sebut Ada Masalah Distribusi dan Tata Kelola Beras di Ritel Modern

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 1 Maret 2024 09:45 WIB
Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko (Foto: MI/An)
Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko (Foto: MI/An)

Jakarta, MI - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan ada masalah distribusi dan tata kelola beras, pada penjualan di toko ritel modern di tanah air.

Ia mengatakan bahwa harga beras di sejumlah pasar induk, sudah mengalami tren penurunan dan stoknya mencukupi. Namun, terdapat permasalahan dalam distribusi, serta harga beras di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) di ritel modern.

"Perlu tata kelola penanganan pangan dalam negeri secara menyeluruh, salah satunya dengan melakukan relaksasi. Utamanya, untuk mengisi dulu wilayah-wilayah yang stoknya terbatas di ritel modern," kata Moeldoko di Jakarta, Jumat (1/3).

Moeldoko menegaskan, persoalan beras di tanah air memerlukan penanganan secara cepat dan detil.

Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak terkait seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Sekretariat Kabinet, Bulog dan Badan Pusat Statistik (BPS) dapat berkoordinasi menyelesaikan persoalan beras.

Moeldoko juga menyoroti antrean warga, dalam operasi pasar atau Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dimana Bulog kehabisan stok beras 5 kg.

Hal ini, kata Moeldoko, disebabkan keterbatasan pengemasan beras SPHP dalam isian 5 kilogram.

"Distribusi dan pengemasan ini harus diusahakan secara cepat, supaya tidak ada lagi antrean," ujarnya.

Terkait permasalahan distribusi beras impor, Moeldoko menegaskan kepada Bulog untuk melakukan koordinasi, dengan Pelindo dan Bea Cukai agar mempercepat proses pembongkaran stok beras impor di pelabuhan.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak khawatir atau panik. Sebab harga beras telah mengalami tren penurunan saat ini, dan ketersediaan pasokan beras kualitas medium maupun premium sudah normal.