Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos! Pengamat: Makin Terang Jokowi Promotor Pasangan 02!

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 1 Maret 2024 09:47 WIB
Airlangga saat mengecek kegiatan simulasi program makan siang gratis Pemerintah Kabupaten Tangerang di SMP Negeri 2 Curug, Kamis (29/2).
Airlangga saat mengecek kegiatan simulasi program makan siang gratis Pemerintah Kabupaten Tangerang di SMP Negeri 2 Curug, Kamis (29/2).

Jakarta, MI - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa sumber anggaran untuk memenuhi program makan siang sebesar Rp15.000 per anak tersebut sangat memungkinkan berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 

Hal ini dinilai pengamat, Presiden Jokowi "terlalu ikut campur". Begitu disapa Montiorindonesia.com, Jum'at (1/3), pengamat kebijakan publik, Fernando Emas, menyatakan bahwa teka-teki sumber anggaran program unggulan Paslon 02 Prabowo-Gibran itu semakin terang. 

"Kalau benar itu apa yang disampaikan Airlangga, maka menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo sebagai promotor pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 tersebut," katanya.

"Presiden Jokowi terlalu turut campur tangan atas program pemerintahan yang akan datang dengan mengubah program yang selama ini sudah berjalan dan peruntukannya sudah jelas dialihkan pada program dari pemerintahan yang akan datang," tambah Direktur Rumah Politik Indonesia (RPI) itu.

https://monitorindonesia.com/storage/news/image/657cb48f-e0ef-4512-8442-1f58415dac4d.jpg

Selain itu, tambah Fernando, hal ini juga menunjukkan bahwa Prabowo - Gibran dan tim membuat program makan siang dan minum susu gratis dirancang asal-asalan tanpa memikirkan sumber dana untuk melaksanakan program tersebut. 

Pada beberapa waktu yang lalu juga ada wacana yang disampaikan oleh Tim Kampanye Nasional Prabowo - Gibran bahwa akan menghapuskan subsidi bidang migas untuk dialihkan pada program unggulan pasangan nomor 2 tersebut. 

"Seharusnya kalau membuat program baru tentu harus bisa membuat sumber pendapatan baru untuk bisa terlaksananya program tersebut," kunci Fernando Emas.

Sebagaimana diberitakan, bahwa Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum (Ketum) Partai Golongan Karya (Golkar) mengungkapkan bahwa untuk anak sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), sumber dana makan siang gratis dapat masuk ke dalam pos BOS.  

“Karena model untuk SD dan SMP kita relatif punya sistem, punya pipeline angggran, salah satunya melalui BOS, secara spesifik itu bisa dibuat,” ungkapnya usai meninjau pilot project makan siang gratis di SMPN 2 Curug, Tangerang, Kamis (29/2).  

Baginya, uji coba makan siang gratis yang baru dilaksanakan ini menjadi laboratorium mini Indonesia untuk program yang lebih besar lagi ke depannya. Nantinya hal ini akan direplikasi di seluruh sekolah di Indonesia. 

Sementara untuk ibu hamil dan balita saat ini pun program pengentasan stunting masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Meskipun demikian, Airlanga menekankan terkait skema pendanaan masih akan terus diformulasikan oleh pemerintah.  

Sementara itu, Tenaga Ahli Menko Perekonomian, khusus untuk program stunting, perbaikan gizi anak-anak, dan pemberdayaan UMKM,  Ahmed Zaki menyatakan rencana penyaluran program makan siang gratis. Dari program yang dirinya sampaikan, disebutkan bahwa rencana pendanaan program ini dengan mengusulkan melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Spesifik, di luar BOS reguler.

“Pendanaan kami mengusulkan melalui BOS Spesifik atau BOS Afirmatif untuk khusus penyediaan makan siang bagi siswa,” jelas Zaki.

Nantinya, kata dia, skema pendanaan ini dapat disalurkan melalui rekening yang terpisah untuk setiap sekolah dari BOS reguler maupun spesifik. Pasalnya, butuh dana yang tidak sedikit untuk mencukupi kebutuhan makan siang bagi lebih dari 80 juta anak sekolah di seluruh Indonesia. (wan)