Sebut PSN PIK Rugikan Masyarakat, Said Didu: Berhentilah Merampok, Dosa Kalian Terlalu Besar!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 17 Juni 2024 02:06 WIB
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu (Foto: Istimewa)
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menilai Program Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) telah merugikan masyarakat.

"Sawah-sawah perumahan rakyat sudah terusir karena dengan dijadikannya proyek strategis nasional maka yang faktanya adalah pemiliknya adalah pengembang Pantai Indah Kapuk," kata Said dalam akun Tiktok @spardaxyz dikutip Monitorindonesia.com, Minggu (16/6)2024).

Menurutnya, jika proyek tersebut hanya menguntungkan pejabat dan membuat rakyat menderita. Mereka dipaksa menjual tanahnya dengan harga murah.

"Mereka bisa mengusir rakyat dalam tanda kutip sesuai keinginan mereka karena dengan PSN maka rakyat tidak berhak lagi mempertahankan haknya dan mereka harus rela melepaskan tanahnya dengan harga yang sudah ditetapkan tidak ada tawar menawar. Apabila anda menolak, maka anda disuruh ke pengadilan, tanahnya tetap diambil dan berperkara di pengadilan," bebernya.

Said Didu yang berkunjung ke lokasi menggambarkan situasi terkini. Tampak tempat tersebut sudah dipasangi patok, tanda lokasi pembangunan.

"Rakyat mengalami semua, lihat nelayan-nelayan yang sudah tidak bisa menangkap ikan dengan baik. Bambunya tidak lagi dipasang karena pas laut pinggir laut sudah dipatok oleh pengembang," jelasnya.

Salah satu yang menjadi korban adalah sawah milik Said Didu. Menurutnya, rakyat yang punya tanah dipaksa untuk meninggalkan lokasi tersebut. Pemerintah dinilai hanya memikirkan pemilik modal. "Sawah-sawah sudah habis. Termasuk salah satu sawah saya juga tempat saya kena juga. Nah ini dipaksa oleh penguasa mengusir rakyatnya. demi PSN yang sebenarnya dinikmati oleh pengembang untuk kekayaan mereka," ungkapnya.

Untuk itu, Said Didu meminta para pemangku kepentingan agar memikirkan nasib masyarakat banyak. Apalagi yang terdampak adanya PSN ini.  "Saya mengetuk kepada pejabat, punya lah hati nurani, mereka sudah ratusan tahun tinggal di sini, tetapi mereka harus terusir atas nama PSN yang sebenarnya tujuannya menguntungkan pengembang merampok negara ini".

"Hai perampok negara merampok lah kalian tapi jangan menyiksa rakyat, tapi saya harap berhentilah merampok. Dosa kalian terlalu besar," serunya.

Said Didu mengungkapkan jika pemerintah perlu meninjau kembali program tersebut. Dia menyebut jika negara kini tidak lagi hadir untuk rakyat, tetapi hanya kepentingan para konglomerat.

"Tinjau lah kembali PSN Pantai Indah Kapuk karena faktanya hanya digunakan untuk menggusur rakyat untuk kepentingan para pengembang. Saya marah karena saya melihat tidak ada lagi negara melindungi rakyatnya. dia melindungi para konglomerat," pungkasnya.

Topik:

PSN PIK Said Didu