Erick Thohir Minta PMN Rp 44 Triliun untuk BUMN

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 10 Juli 2024 22:35 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir
Menteri BUMN, Erick Thohir

Jakarta, MI - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambangi DPR RI, untuk melakukan rapat kerja dengan Komisi VI, membahas pengambilan keputusan Penyertaan Modal Negara (PMN), sebesar Rp44,24 triliun di tahun 2025.

Erick mengatakan bahwa PMN untuk memastikan agar ke depan, transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden terpilih Prabowo Subianto, tidak ada kebingungan.

"PMN itu 90 persen penugasan. Nah ini ya kita mau pastikan supaya ke depan dalam transisi pemerintahan tidak ada kebingungan," kata Erick sebelum memasuki ruang rapat Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (10/7/2024) malam. 

Erick mengatakan bahwa sebanyak 90 persen pengajuan PMN, untuk melaksanakan penugasan dari pemerintah, memperkuat modal serta restrukturisasi.

Menurut Erick kontribusi BUMN ke negara melalui dividen, semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hingga Mei 2024, ia menyebut deviden mencapai sekitar Rp56,7 triliun.

"Mengenai ini kan nomor satu dividen kita ke negara sudah masuk bulan Mei ini Rp56,7 triliun kalau nggak salah dari yang kita harapkan di Rp80 triliun lebih. Nah tahun depan kita juga akan memberikan dividen Rp85 triliun lebih," tandasnya.

Sebelumnya, PMN dan nilai besaran yang diusulkan Erick Thohir, yakni:

  • PT Hutama Karya (Persero) senilai Rp13,86 triliun dalam rangka pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Fase 2 dan 3
  • PMN PT ASABRI (Persero) sebesar Rp3,61 triliun dalam rangka perbaikan permodalan
  • PT PLN (Persero) sebesar Rp3 triliun dalam rangka Program Listrik Desa
  • PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) diusulkan PMN senilai Rp3 triliun untuk penguatan permodalan KUR
  • PMN untuk PT Pelni (Persero) senilai Rp2,5 triliun untuk pengadaan kapal baru
  • PMN untuk PT Biofarma (Persero) senilai Rp2,21 triliun dalam rangka capex fasilitas baru
  • PT Adhi Karya (Persero) Tbk diusulkan mendapat PMN senilai Rp2,09 triliun untuk pembangunan Tol Jogja-Bawen dan Tol Solo-Yogya
  • PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Rp2 triliun
  • PT Len Industri (Persero) Rp2 triliun
  • PT Danareksa (Persero) Rp2 triliun
  • PMN untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) senilai Rp1,8 triliun untuk pengadaan trainset baru penugasan pemerintah.
  • PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID Food sebesar Rp1,62 triliun dalam rangka modal kerja dan investasi program Cadangan Pangan Pemerintah
  • PT PP (Persero) Tbk diusulkan mendapat PMN senilai Rp1,56 triliun dalam rangka penyelesaian proyek Tol Jogja-Bawen dan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Subang.
  • Perum Damri Rp1 triliun
  • Perumnas Rp1 triliun
  • PT Industri Kereta Api (Persero) sebesar Rp976 miliar dalam rangka pembuatan KRL