Erick Thohir Minta Investor Ojo Bandingke Indonesia Dengan Negara Tetangga

Carlos Fajar
Carlos Fajar
Diperbarui 10 Juli 2024 22:26 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir berfoto dengan sejumlah mahasiswa di Kota Tua Jakarta (Instagram pribadi Erick Thohir)
Menteri BUMN Erick Thohir berfoto dengan sejumlah mahasiswa di Kota Tua Jakarta (Instagram pribadi Erick Thohir)

Jakarta, MI - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir meminta para investor untuk tidak membanding-bandingkan Indonesia dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura hingga Thailand.

Hal tersebut disampaikan Erick Thohir dalam unggahan video di akun Instagram resminya @erickthohir pada Rabu (10/7/2024).

Erick meyakini Indonesia punya potensi untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Pada 2030 ia memprediksi nilai ekonomi digital di Indonesia bisa mencapai Rp 4.500 triliun. 

Bahkan pada 2045, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia diprediksi Erick Thohir bisa masuk lima besar dunia yang masih dipimpin oleh Amerika Serikat maupun China/Tiongkok.

"Indonesia mempunyai potensi ekonomi yang luar biasa. Digital economy kita itu marketnya Rp 4.500 triliun di tahun 2030-an, terbesar di Asia Tenggara. Di 2045, lebih besar lagi. Kita itu bisa nomor 4 dan 5, artinya apa? Amerika, China, India, Indonesia, 'the biggest top five economy in the world' (lima besar ekonomi di dunia)," ujar Erick Thohir.

Erick juga meminta para investor baik dari dalam negeri maupun asing untuk tidak merasa ragu dalam menanamkan modalnya di Indonesia. 

"Kami dari BUMN dan juga saya mengetuk private sectors (pengusaha swasta) atau foreign investment (investor asing) yang percaya market Indonesia, jangan setengah-setengah berinvestasi di Indonesia, Apalagi membandingkan Indonesia dengan Thailand, Malaysia, Singapura. Salah besar, Kita ini sudah menjadi ekonomi terbesar," kata Erick Thohir.

Ia berharap apabila investor menanamkan investasi pada satu proyek di negara lain, maka untuk Indonesia para investor dapat meningkatkan jumlah investasinya menjadi tiga proyek agar dapat meraup keuntungan lebih maupun mendorong ketersediaan lapangan kerja serta pertumbuhan UMKM lokal.

"Kalau berinvestasi di Thailand satu, ya di Indonesia musti tiga. Sehingga apa? Kita bisa memastikan pembukaan lapangan pekerjaan bisa terjamin, tumbuhnya pengusaha-pengusaha UMKM yang baru," pungkas Erick Thohir. [CAR]