Dorong Ekonomi Desa, Pemerintah Kucurkan Rp5 Miliar per Koperasi

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 8 Maret 2025 11:41 WIB
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian (Foto: Ist)
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan pentingnya peran desa dalam perekonomian nasional. Ia mengungkapkan bahwa 44 persen penduduk Indonesia masih tinggal di desa, sehingga tanpa intervensi yang tepat, desa bisa mengalami kemunduran ekonomi seperti yang terjadi di negara-negara maju.

“Di Jepang, 84 persen atau 86 persen tinggal di kota. Desa ditinggalkan, padahal desa ini bisa menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi, menjadi sentra ekonomi. Nah, sebelum terlambat, maka kita memperkuat desa,” papar Tito dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (7/3/2025). 

Salah satu langkah yang dapat diambil adalah pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, yang diharapkan menjadi solusi atas jeratan pinjaman online (pinjol), tengkulak, dan rentenir yang selama ini membebani masyarakat desa. 

Menteri Budi Arie menegaskan bahwa koperasi ini akan memberikan akses permodalan yang lebih sehat dan berkeadilan, sehingga desa dapat berkembang tanpa harus bergantung pada praktik pembiayaan yang merugikan.

“Pak Presiden tadi sampaikan Koperasi Desa Merah Putih ini untuk memutuskan rentenir, tengkulak, pinjaman online yang menjerat dan menjadi sumber kemiskinan di desa-desa. Dengan adanya Koperasi Desa Merah Putih yang salah satu unitnya ada unit simpan pinjam, masyarakat desa jauh lebih terbantu dari sisi pendanaan dan juga tidak terjerat lingkaran setan kemiskinan,” tuturnya.

Mendagri Tito juga menyampaikan bahwa koperasi desa ini akan hadir sebagai representasi negara untuk melindungi masyarakat desa dari sistem pinjaman informal yang tidak memiliki mekanisme perlindungan hukum.

“Koperasi ini hadir sebagai mewakili negara. Negara hadir untuk menyelamatkan mereka. Memutus jangan sampai mereka tergantung kepada tadi pinjol, tengkulak, rentenir yang tidak bisa dipertanggungjawab secara hukum,” bebernya.

Sebagai bagian dari program nasional, pemerintah berkomitmen memberikan dukungan penuh terhadap koperasi ini. Salah satu bentuk dukungan adalah melalui pembiayaan dari Bank Himbara. 

Bank Himbara diproyeksikan akan mengucurkan pinjaman sebesar Rp5 miliar untuk setiap koperasi desa yang akan digunakan untuk membangun fasilitas pendukung seperti gudang penyimpanan, cold storage, unit simpan pinjam, hingga klinik desa.

Selain itu, Tito juga mengatakan bahwa pemerintah akan segera melakukan sosialisasi kepada kepala desa, perangkat desa, serta asosiasi terkait sebagai tindak lanjut dari rapat terbatas ini. Hal tersebut untuk memastikan pemahaman yang seragam tentang program ini.

“Kita akan dialog dengan teman-teman kepala desa, asosiasi kepala desa, asosiasi perangkat desa, asosiasi badan musyawarah desa supaya mereka betul-betul memahami pemikiran dari Bapak Presiden dan ini kepentingan semua bersama. Pasti menguntungkan desa,” ungkap Tito.

Dengan adanya Koperasi Desa Merah Putih, pemerintah berharap desa dapat berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang mandiri. 

Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Program ini ditargetkan dapat segera diterapkan di seluruh desa di Indonesia dalam waktu dekat.

Topik:

menteri-dalam-negeri tito-karnavian koperasi-desa-merah-putih