Harga CPO Melemah Sepekan, Tertekan Aksi Jual dan Kekhawatiran Produksi Naik


Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) kembali terkoreksi pada penutupan perdagangan Jumat (25/7/2025), seiring aksi ambil untung para pelaku pasar dan kekhawatiran akan peningkatan produksi di tengah permintaan global yang masih lesu.
Kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Oktober di Bursa Derivatif Malaysia turun 1,25 persen ke level MYR 4.276 per ton. Secara mingguan, harga kontrak ini mencatat penurunan 0,93 persen, mengakhiri tren kenaikan selama tiga pekan berturut-turut.
"Harga minyak sawit mentah sempat menguat, namun kini terkoreksi karena aksi ambil untung," ujar Direktur Pelindung Bestari, kata Paramalingam Supramaniam, seperti dikutip dari Reuters.
Ia menjelaskan, pasar juga menanggapi sinyal pemulihan produksi sebagai tekanan tambahan, terlebih di tengah permintaan global yang belum menunjukkan pemulihan signifikan.
Dewan Minyak Sawit Malaysia menyampaikan bahwa produksi minyak sawit mentah negara itu diperkirakan meningkat menjadi 19,5 juta ton metrik pada 2025, dari 19,3 juta ton pada tahun sebelumnya.
Perusahaan pemantau kargo dijadwalkan merilis estimasi ekspor untuk periode 1–25 Juli pada hari ini. Sebelumnya, ekspor periode 1–20 Juli tercatat turun antara 3,5 persen hingga 7,3 persen.
“Pasar menyadari potensi kenaikan produksi pada kuartal ketiga, dan tren permintaan saat ini menunjukkan bahwa jika tidak ada peningkatan permintaan, stok akhir bisa naik di atas 2,1 juta ton metrik pada Juli,” ujar Paramalingam.
Di sisi lain, kontrak minyak kedelai yang paling aktif di Bursa Dalian tercatat menguat 0,37 persen, sementara kontrak minyak sawit di bursa yang sama justru melemah 0,98 persen. Di Chicago Board of Trade (CBoT), harga minyak kedelai tercatat turun 0,75 persen.
Harga minyak sawit umumnya bergerak searah dengan minyak nabati lain karena saling bersaing di pasar global.
Sementara itu, harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan pada Jumat, didorong oleh optimisme pasar terhadap kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa serta laporan rencana Rusia membatasi ekspor bensin ke sebagian besar negara.
Kenaikan harga minyak mentah ini turut mendongkrak daya tarik minyak sawit sebagai bahan baku alternatif untuk produksi biodiesel.
Topik:
minyak-sawit-mentah harga-cpo