BTN Targetkan 5.000 Rumah Subsidi Syariah untuk Da’i dan Guru Ngaji di 2025

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 27 Juli 2025 12:50 WIB
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) (Foto: Dok BTN)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) (Foto: Dok BTN)

Jakarta, MI - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) resmi meluncurkan program rumah subsidi berbasis syariah. 

Program tersebut menyasar da’i, guru ngaji, aktivis Islam, dan pegawai ormas Islam di lingkungan Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyebut program ini sebagai bentuk dukungan konkret terhadap Program Perumahan Nasional yang diusung Presiden Prabowo.

"Program ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan organisasi keagamaan dalam memberikan kemudahan akses hunian yang layak dan terjangkau. Kami berharap para tokoh dan penggerak umat Islam di seluruh Indonesia dapat memiliki hunian layak dengan skema yang nyaman di hati," tutur Nixon, Sabtu (26/7/2025).

Peluncuran program ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Ketua Umum MUI Anwar Iskandar, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, dan Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu.

Melalui Kerja sama ini, ketiga pihak akan bersinergi dalam menyalurkan pembiayaan rumah melalui program Tapera dan KPR Sejahtera dengan skema syariah. Pada tahap awal, program ini menargetkan pembangunan dan penyaluran 5.000 unit rumah subsidi selama tahun 2025.

Selain penyaluran pembiayaan perumahan subsidi, BTN juga akan memberikan layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan di lingkungan MUI. 

“Kami juga secara optimal memberikan berbagai layanan yang dapat dimanfaatkan untuk mempermudah berbagai operasional dan transaksi keuangan di lingkungan MUI,” ujar Nixon. 

Dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Ma’ruf Amin, menyampaikan bahwa Program Perumahan Rakyat merupakan program yang harus didukung. "Karena memberikan kemudahan untuk mendapatkan rumah adalah bagian dari perintah agama," kata Ma'ruf. 

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan sepanjang sejarah, tahun ini pemerintah mengalokasi jumlah rumah subsidi terbesar yakni sebanyak 350rb unit. 

Sistemnya pun, kata dia, diberikan berdasarkan segmentasi sehingga program tersebut benar-benar menyasar masyarakat berpenghasilan rendah. 

"BTN yang paling banyak menyalurkan pembiayaan rumah subsidi sebesar 220 ribu dari total 350 ribu unit. Sehingga kami sangat mendukung BTN menjadi besar karena yang paling berkontribusi dan serius mendukung perumahan," tutur Maruarar.

Ketua Umum MUI, Anwar Iskandar, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi demi kemaslahatan umat, termasuk terkait pemberian pembiayaan rumah subsidi bagi da'i dan guru ngaji. 

"Marilah kita sama-sama menanam sesuatu yang bermanfaat untuk dimanfaatkan oleh generasi yang akan datang," imbuhnya.

Di sisi lain, hingga Maret 2025, BTN Syariah mencatatkan penyaluran pembiayaan perumahan subsidi mencapai Rp28,5 triliun, tumbuh 16,3% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Secara total, BTN Syariah telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 46,26 triliun per Maret 2025 atau naik 18,2% (yoy).

Topik:

pt-bank-tabungan-negara-persero-tbk bbtn btn kpr-sejahtera-syariah