Harga CPO Bangkit, Tertolong Kenaikan Minyak Kedelai
Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah (CPO) menguat pada perdagangan Senin (24/11/2025), seiring kenaikan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT).
Kenaikan ini menutup periode pelemahan tajam dua hari sebelumnya, yang terjadi ketika pelaku pasar memanfaatkan kesempatan bargain hunting setelah harga sempat menyentuh level terendah dalam empat setengah bulan pada pekan lalu.
Berdasarkan data pasar, pukul 13.30 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives tercatat naik 0,29 persen menjadi MYR4.080 per ton.
Meski demikian, menurut AmInvestment Bank yang dikutip Dow Jones Newswires, kontrak berjangka CPO masih berada di bawah tekanan akibat kekhawatiran perlambatan permintaan ekspor dan penguatan ringgit. Lembaga tersebut merekomendasikan aksi jual saat harga menguat.
Analis AmInvestment Bank memperkirakan level support CPO berada di MYR4.033 per ton, sementara resistance diperkirakan di MYR4.133 per ton.
Sentimen pasar juga didukung oleh kenaikan harga minyak nabati pesaing di bursa Chicago, seiring laporan meningkatnya pembelian dari China.
Di India, sebagai salah satu pembeli terbesar, impor minyak sawit pada tahun pemasaran baru diperkirakan naik sekitar 20 persen seiring harga yang lebih kompetitif membuat minyak nabati tropis ini kembali merebut pangsa pasar.
Ke depan, Indonesia sebagai produsen CPO terbesar dunia berencana menerapkan campuran biodiesel B50 pada semester kedua 2026, langkah yang diprediksi akan memperketat pasokan global.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan harga CPO bisa mendekati MYR5.000 per ton, meskipun ekspor kemungkinan turun menjadi 26 juta ton pada 2026, dari estimasi 31 juta ton tahun ini.
Namun, potensi kenaikan harga masih terbatas karena ekspor yang melambat. Survei kargo menunjukkan pengiriman dari Malaysia pada 1–20 November turun 14,1 hingga 20,5 persen dibanding bulan sebelumnya.
Topik:
minyak-sawit-mentah harga-cpo