Trump Kutuk Invasi di Ukraina, Eropa Tutup Ruang Udara bagi Pesawat Rusia

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 27 Februari 2022 22:34 WIB
Orlando, Monitorindonesia.com - Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu mengutuk invasi Rusia di Ukraina dan mengaku dirinya berdoa untuk rakyat Ukraina. Trump menyampaikan hal itu dalam pidatonya di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) di Florida. Beberapa jam sebelumnya, AS dan sekutunya mengumumkan sanksi baru kepada Rusia. Mereka akan mendepak sejumlah bank Rusia dari sistem pembayaran global dan membatasi kemampuan bank sentral Rusia untuk mendukung mata uang rubel. Di depan kerumunan peserta CPAC, Trump mengungkapkan simpatinya kepada rakyat Ukraina dan kali ini memuji Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Dia menyebut Zelenskiy "berani" karena dia tetap bertahan di Kiev, ibu kota Ukraina. "Serangan Rusia terhadap Ukraina mengerikan. Kita berdoa bagi rakyat Ukraina yang bangga. Tuhan memberkati mereka semua," kata Trump. Perkataan Trump itu bertolak belakang dengan sikap dia sebelumnya ketika memuji Presiden Rusia Vladimir Putin. Awal pekan ini, Trump membuat jengkel sejumlah anggota partai Republik setelah menyebut tindakan Putin di Ukraina sebagai "jenius" dan "cukup cerdas". Trump menggunakan panggung CPAC untuk menyerang Presiden Joe Biden. Dia mengatakan Putin menyerang Ukraina dengan memanfaatkan "kelemahan" Biden. Trump mengaitkan invasi itu dengan pemilihan presiden AS 2020, lagi-lagi dengan menuduh adanya kecurangan di balik kemenangan Biden. "Seperti yang dipahami setiap orang, bencana mengerikan ini tak akan pernah terjadi jika pemilihan kita tidak dicurangi dan jika saya presidennya," kata dia. Trump juga menyebut invasi Rusia di Georgia terjadi selama pemerintahan George W Bush dan aneksasi Krimea saat AS dipimpin oleh Barack Obama. "Saya berdiri sebagai satu-satunya presiden di abad 21 yang tidak melihat Rusia menginvasi negara lain." Trump mengatakan dirinya benar mengatakan Putin cerdas karena Presiden Rusia itu menipu para pemimpin dunia. "Masalah yang sebenarnya adalah pemimpin kita bodoh, bodoh. Begitu bodoh," kata dia. Selama konferensi CPAC yang berlangsung empat hari dan berakhir pada Minggu, para politikus konservatif berkali-kali mengatakan bahwa Putin menginvasi Ukraina karena dia tahu bahwa Biden "lemah". Tutup Wilayah Udara Dari Finlandia dilaporkan bahwa sejumlah negara di Eropa pada Minggu menutup wilayah udaranya bagi pesawat-pesawat Rusia sebagai respons atas invasi negara itu di Ukraina. Finlandia sedang bersiap menutup wilayah udaranya, kata Menteri Transportasi dan Komunikasi Timo Harakka. Kemungkinan aksi balasan Rusia akan sangat merugikan maskapai Finlandia, Finnair, yang strategi utamanya adalah terbang dari Eropa menuju Asia melalui Rusia. Sejumlah negara Eropa seperti Lithuania dan Latvia juga mengatakan bahwa mereka melarang maskapai Rusia melintasi wilayah udaranya. Sementara Jerman juga bersiap melakukan hal serupa. Republik Ceko juga akan menutup wilayah udara mereka bagi maskapai Rusia mulai Minggu. Langkah itu memperluas larangan operasi maskapai Rusia di bandara Ceko, seperti yang diumumkan pada Jumat. Belanda juga akan mengikuti jejak negara lain di Eropa mulai Minggu malam, menurut Menteri Infrastruktur Mark Harbers. "Tidak ada tempat di wilayah udara Belanda untuk rezim yang melakukan kekerasan brutal dan tidak perlu," kata Harbers di akun Twitter. "Oleh karena itu Belanda bersiap menutup wilayah udaranya untuk pesawat Rusia malam ini."   Sumber: Reuter - Antara