Lebih dari 100.000 Orang di Berlin Melakukan Demonstrasi Atas Invasi Rusia ke Ukraina

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 28 Februari 2022 01:30 WIB
Monitorindonesia.com - Lebih dari 100.000 orang memberikan dukungan pada Ukraina di Berlin pada Minggu (27/2), menyerukan diakhirinya invasi Rusia dan mengatakan sejarah tidak boleh terulang kembali. Layanan kereta api dan kereta bawah tanah terganggu di beberapa bagian ibu kota Jerman saat ribuan orang menuju Gerbang Brandenburg di Berlin tengah, dekat kedutaan Rusia. Kerumunan pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan: "Hentikan Perang", "Perang terakhir Putin" dan "Kami berdiri bersama Ukraina" bersama dengan bendera Ukraina dan Uni Eropa, terbentang dari Victory Column di pusat ibu kota di sepanjang Straße des jalan 17 Juni dan boulevard ke Gerbang Brandenburg. Jalan ini dinamai 17 Juni 1953, karena pemberontakan di Jerman Timur melawan penguasa komunisnya. Protes itu terjadi saat serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari keempat, memicu tiga paket sanksi dari Jerman dan sekutu Baratnya dan mendorong Berlin untuk mengubah kebijakannya selama puluhan tahun untuk tidak mengekspor senjata ke zona konflik. Lebih dari 368.000 pengungsi, terutama perempuan dan anak-anak, telah melarikan diri dari pertempuran ke negara-negara tetangga, kata badan pengungsi PBB pada hari Minggu, mengutip data yang diberikan oleh otoritas nasional. Polisi memperkirakan sekitar 20.000 orang akan berpartisipasi dalam protes tersebut tetapi memperkirakan bahwa jumlah orang yang telah mengambil bagian lebih dari 100.000 orang.