352 Warga Sipil Ukraina Tewas Termasuk 14 Anak Selama Serangan Rusia

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 28 Februari 2022 12:27 WIB
Kiev, Monitorindonesia.com – Serangan Rusia ke Ukraina sudah memasuki hari kelima, Senin (28/2/2022) dengan korban tewas dari warga sipil diperkirakan sebanyak 352 orang termasuk 14 anak-anak. Kemudian sebanyak 1.684 orang terluka sejak invasi dimulai pada Kamis (24/2/2022). Sedangkan jutaan warga yang melarikan diri dari Ukraina ke Eropa tengah dengan antrean di penyeberangan perbatasan yang membentang beberapa kilometer. Mereka mencoba keluar dari Ukraina untuk mencari keselamatan di luar negeri. Hal ini sebab Presiden Rusia Vladimir Putin memasukkan elemen baru yang mengkhawatirkan ketika dia memerintahkan siaga tinggi senjata nuklir pada hari Minggu (27/2) sebagai balasan menghadapi rentetan sanksi yang dijatuhkan Barat atas serangannya ke Ukraina. Sementara Reuters melaporkan sejumlah ledakan terdengar di ibu kota Ukraina, Kiev, dan kota besar Kharkiv pada Senin pagi, menurut Layanan Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Ukraina. Kiev sunyi senyap beberapa jam sebelum terdengar ledakan, kata mereka dalam pernyataan singkat di aplikasi pesan Telegram. Lewat pernyataan terpisah, badan itu mengungkapkan bahwa sebuah bangunan tempat tinggal di kota Chernihiv, Ukraina timur, terbakar usai dihantam rudal. Sementara, kota Zhytomyr di wilayah yang sama digempur rudal tadi malam, kata komando Pasukan Darat Ukraina di Facebook. Dari Washington, Reuters juga melaporkan citra satelit yang diambil pada Minggu (27/2) memperlihatkan pengerahan besar-besaran pasukan darat Rusia, termasuk tank-tank yang bergerak ke ibu kota, Kiev dari jarak sekitar 64 km. Gambar yang dirilis Maxar Technologies Inc itu menunjukkan pengerahan pasukan sepanjang lebih dari 5 km, yang terdiri dari ratusan kendaraan militer Rusia. Konvoi kendaraan yang terekam di timur laut kota Ivankiv di Ukraina tersebut membawa bahan bakar, logistik, dan kendaraan lapis baja seperti tank, kendaraan tempur infanteri dan artileri, kata Maxar. Gambar-gambar dari satelit itu juga memperlihatkan kerusakan yang disebabkan oleh serangan udara baru-baru ini terhadap bandara Antonov di Hostomel dan pertempuran sengit di bandara dan sekitarnya, menurut laporan Maxar. Maxar telah melacak penambahan pasukan Rusia selama beberapa pekan. Citra satelit miliknya tidak dapat diverifikasi secara independen oleh Reuters. Memasuki hari kelima, invasi Rusia telah memicu respons politik, strategis, ekonomi, dan perusahaan Barat. Sebanyak 27 negara Uni Eropa pada hari Minggu memutuskan untuk pertama kalinya dalam sejarah kompak memasok senjata ke negara yang sedang berperang. Eropa, Amerika, dan Kanada juga telah menutup wilayah udara mereka untuk pesawat Rusia, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sumber: CAN - Reuters