Rusia Perintahkan Evakuasi Warga di Tepi Sungai Dnipro

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 2 November 2022 06:36 WIB
Jakarta, MI - Rusia memerintahkan warga sipil untuk meninggalkan daerah di sepanjang tepi timur Sungai Dnipro di provinsi Kherson, Ukraina sekaligus menjadi perpanjangan dari perintah evakuasi yang menurut Ukraina sama dengan pengusiran paksa di wilayah pendudukan. Rusia sebelumnya telah memerintahkan warga sipil keluar dari daerah kantong yang dikendalikannya di tepi barat sungai tersebut. Pada saat yang sama pasukan Ukraina terus maju selama berminggu-minggu dan berhasil merebut kota Kherson sebagai hadiah paling strategis dalam perang delapan bulan. Pejabat Rusia mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka memperluas perintah itu ke zona penyangga 15 km di sepanjang tepi timur. Ukraina menyatakan evakuasi itu termasuk deportasi paksa dari wilayah pendudukan yang merupakan sebuah kejahatan perang. Rusia, yang mengklaim telah mencaplok sebagian wilayah Kherson, menyatakan pihaknya membawa warga sipil ke tempat yang aman karena ada risiko Ukraina menggunakan senjata tidak konvensional. “Evakuasi dilakukan karena kemungkinan penggunaan metode perang yang dilarang serta informasi bahwa Kyiv sedang mempersiapkan serangan rudal besar-besaran di stasiun pembangkit listrik tenaga air Kakhovka sehingga ada bahaya langsung di wilayah Kherson,” ujar Vladimir Saldo, gubernur provinsi Kherson yang diangkat Rusia dalam sebuah pesan video. Keputusan (untuk memperluas zona evakuasi) akan memungkinkan untuk menciptakan pertahanan berlapis guna mengusir serangan Ukraina dan melindungi warga sipil, katanya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (2/11). Otoritas yang dipasang Rusia di wilayah Kherson juga mengatakan adanya evakuasi wajib di distrik Kakhovka yang berada di dekat stasiun pembangkit listrik tenaga air Nova Kakhovka mulai 6 November. Moskow menuduh Kyiv berencana menggunakan apa yang disebut "bom kotor" untuk menyebarkan radiasi, atau meledakkan bendungan untuk membanjiri kota-kota dan desa-desa di provinsi Kherson. Sementara Kyiv menyatakan tuduhan itu tidak masuk akal, tetapi Rusia mungkin merencanakan tindakan seperti itu untuk menyalahkan Ukraina. Dnipro menjadi salah satu garis depan paling penting dalam peperangan sejak delapan bulan invasi Rusia ke Ukraina.